TEMPO.CO, Sanaa - Jet tempur Maroko F-16 yang turut ambil bagian dalam perang di Yaman bersama Kerajaan Arab Saudi dinyatakan hilang, Ahad, 10 Mei 2015.
Sebagaimana diwartakan kantor berita Reuters, Senin, 11 Mei 2015, militer Maroko memberikan dukungan terhadap Arab Saudi sejak kerajaan itu memimpin serangan militer ke Yaman pada Maret 2015.
Baca Juga:
"Salah satu jet F-16 milik Angkatan Bersenjata Kerajaan hilang pada Ahad, 10 Mei 2015, ketika bergabung dengan koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi guna mengembalikan legitimasi di Yaman," bunyi pernyataan militer Maroko, seperti dikutip kantor berita MAP. "Pilot menggunakan kursi lontar, investigasi terus dilakukan."
Dengan dukungan Amerika Serikat, koalisi terus-menerus melakukan serangan udara ke Yaman guna menghabisi kaum Houthi sejak 26 Maret 2015. Serbuan udara itu berlangsung sebulan setelah pemberontak Houthi merontokkan kekuasaan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Hadi, yang mendapatkan sokongan Barat, terbang ke Arab Saudi pada Februari 2015 dan meminta aliansi regional melakukan intervensi militer untuk mengusir Houthi karena telah menguasai negara dengan bantuan pasukan loyalis bekas presiden Ali Abdullah Saleh.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN