TEMPO.CO, Sanaa - Sejumlah pejabat Yaman yang pro bekas presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengklaim bahwa untuk pertama kalinya Arab Saudi telah mengerahkan pasukan ke kota pelabuhan Aden, Yaman,tempat Riyadh dan para sekutunya, serta Uni Emirat Arab, membangun pangkalan militer.
Pejabat Yaman yang tak bersedia disebutkan namanya menerangkan, pasukan Saudi itu akan ditempatkan di Istana Presiden di Aden, pelabuhan, dan lapangan terbang.
Baca juga: Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman
Menurut dia, mereka yang dikirimkan itu berasal dari pasukan komando khusus Saudi di Aden yang ada sejak 2015, ketika negeri kerajaan tersebut melancarkan serangan militer melawan Yaman yang dikuasai oleh gerakan Ansarullah Houthi.
Untuk bertempur melawan Houthi, Arab Saudi mendapatkan dukungan militer dari sejumlah negara sahabatnya, termasuk Uni Emirat Arab. Meski kedua negara itu bersekutu, namun Saudi dan Uni Emirat Arab berselisih paham soal pengambilalihan bandar udara internasional di Aden.
Awal tahun ini, Aden—kota yang menjadi markas pertahanan Hadi—menuding Abu Dhabi mempunyai niat terselubung atas peran militernya di negeri itu, yakni seperti ingin mengambil alih kekuasaan di sana.
Hadi juga memecat dua pejabat tingginya yang dituduh mendukung pemisahan Yaman Selatan. Pemecatan ini selanjutnya menuai protes di selatan dan memicu seruan pemisahan wilayah.
Adapun Saudi, sebagai pemimpin koalisi, telah mendapatkan berbagai kritik internasional karena serangan udara yang dilancarkan ke Yaman, yang menewaskan ribuan penduduk sipil di Yaman, serta menimbulkan kerusakan fasilitas umum.
Negeri kerajaan ini meski telah menghabiskan triliunan rupiah untuk memenangi pertempuran di Yaman namun upaya tersebut jauh dari berhasil, walaupun mereka didukung oleh puluhan anggota koalisi, termasuk Barat.
Catatan Press TV menyebutkan, Saudi selaku pimpinan koalisi telah melancarkan pengeboman, baik melalui laut maupun udara, ke Yaman yang mengakibatkan lebih dari 12 ribu orang tewas, lebih dari 70 persen dari 27 juta penduduk Yaman butuh bantuan kemanusiaan, dan menimbulkan penyakit kolera terburuk di dunia.
PRESS TV | CHOIRUL AMINUDDIN