TEMPO.CO, Jakarta - Raut muka kesedihan tampak di wajah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Suaranya bergetar ketika menyampaikan kepada wartawan kabar meninggalnya Heri Listyawati, istri Duta Besar Indonesia untuk Pakistan, Jumat, 8 Mei 2015.
"Ibu Menlu sengaja secara khusus menyampaikan berita ini secara langsung karena yang meninggal adalah sahabat beliau," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir.
Setelah selesai memberikan pernyataan, Retno Marsudi langsung masuk ke ruangan dan tidak menggelar sesi tanya-jawab dengan wartawan.
Sahabat Retno, Heri Listyawati, meninggal dalam kecelakaan helikopter di Pakistan utara, Jumat, 8 Mei 2015. Dia adalah salah satu penumpang helikopter militer yang berisi para diplomat asing yang sedianya akan mengikuti peluncuran sebuah proyek di Pakistan. (Baca: Kemenlu Pastikan Istri Dubes RI di Pakistan Meninggal)
Duta Besar Norwegia dan Filipina serta istri Duta Besar Malaysia juga meninggal. Sedangkan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Burhan Muhammad, selamat tapi menderita luka-luka. Ia kini dirawat di Rumah Sakit Militer Combine di Gilgit, Pakistan utara.
Saat kejadian, Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif tengah terbang dalam pesawat yang berbeda untuk meluncurkan dua proyek di kawasan pegunungan di utara Gilgit.
Juru bicara militer Pakistan, Asim Bajwa, menulis di akun Twitter-nya bahwa empat warga negara asing dan dua pilot tewas dalam kecelakaan itu. Adapun Duta Besar Polandia dan Belanda mengalami luka-luka.
Media mengatakan helikopter MI-17 itu jatuh menimpa sebuah sekolah di Gilgit dan terbakar. Sebelas warga asing dan enam warga Pakistan berada di dalamnya.
TIKA PRIMANDARI