Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengadilan Bebaskan Remaja Pengkritik Pemakaman Lee Kuan Yew  

image-gnews
Sejumlah penjaga berjaga di sekeliling peti jenazah Lee Kuan Yew saat disemayamkan di Gedung Parlemen di Singapura, 25 Maret 2015. (AP Photo)
Sejumlah penjaga berjaga di sekeliling peti jenazah Lee Kuan Yew saat disemayamkan di Gedung Parlemen di Singapura, 25 Maret 2015. (AP Photo)
Iklan

TEMPO.COSingapura - Hakim Pengadilan Negeri Singapura memutuskan Amos Yee, 16 tahun, tidak bersalah atas dua dakwaan jaksa mengenai pernyataannya di video yang diunggah di YouTube tentang pemakaman Perdana Menteri Singapura pertama, Lee Kuan Yew, dan pelecehan terhadap umat Kristen.    

Amos muncul di Pengadilan Negara Singapura hari ini, 7 Mei 2015, setelah penahanannya pada 29 Maret lalu. Sidang tersebut dihadiri orang tua Yee, seorang konselor muda yang menawarkan diri menjadi pembelanya, dan Roy Ngerng, blogger Singapura lain yang terlibat dalam kasus pencemaran nama baik anak Lee, Perdana Menteri Singapura saat ini, Lee Hsien Loong.

Sebelumnya, remaja Singapura itu diancam hukuman 3 tahun penjara atas tuduhan melecehkan agama Kristen karena Yee, melalui videonya, membanding Lee Kuan Yew dengan Yesus.

Menurut pengacara Amos, Alfred Dodwell, putusan ini sangat menggembirakan hati remaja itu. "(Amos) mungkin sangat bersemangat dan sangat gembira dengan kasus ini dan merasa sangat percaya diri tentang hal ini. Amos sangat positif. Dia percaya tidak ada yang salah dan mempertahankan ucapannya," ucap Alfred Dodwell, pengacara Yee.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kasus Amos menghidupkan kembali kekhawatiran tentang praktek pembatasan sosial media dan telah memunculkan kritik dari aktivis hak asasi manusia.

Di luar Pengadilan Negara Singapura, beberapa pendukung Amos menunggu sejak pagi. "Saya beragama Kristen. Saya tidak tersinggung," kata John Loh, 65 tahun. "Bahkan, jika saya (tersinggung), saya akan memaafkannya."

REUTERS | MECHOS DE LAROCHA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Singapura Batasi Penggunaan Mobil Pribadi di Jalan Raya

24 Oktober 2017

Wisata sungai di Singapura dengan menggunakan Singapore River Cruise akan melintasi Marina Bay Sands, Esplanade, Museum Art dan Science, dan lapangan sepakbola apung. Tempo/Maria Rita
Singapura Batasi Penggunaan Mobil Pribadi di Jalan Raya

Singapura terus membatasi jumlah mobil pribadi dan sepeda motor yang melintas di jalan raya.


Pengamanan Ketat Apartemen Pribadi Presiden Halimah Yacob Dimulai

15 September 2017

Halimah Yacob bersama suaminya Mohammed Abdullah Alhabshee menyapa pendukungnya usai menyerahkan berkas-berkas di Singapura, 13 September 2017. Sebagai anak Yatim, saat remaja Halimah menghabiskan waktunya untuk membantu ibunya berjualan Nasi Padang. REUTERS
Pengamanan Ketat Apartemen Pribadi Presiden Halimah Yacob Dimulai

Tetangga Halimah Yacob mengaku senang memiliki tetangga seorang Presiden Singapura.


Halimah Yacob Dapat Ucapan Selamat dari PM Singapura Lee

13 September 2017

Halimah Yacob, presiden wanita pertama Singapura, dilantik hari ini, 13 September 2017. AFP
Halimah Yacob Dapat Ucapan Selamat dari PM Singapura Lee

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, melalui akun Facebooknya mengucapkan selamat kepada Halimah Yacob, presiden terpilih.


Singapura Deportasi Khatib Jumat Penyebar Kebencian  

5 April 2017

Imam Nalla Mohamed Abdul Jameel. Robin Choo/TODAY
Singapura Deportasi Khatib Jumat Penyebar Kebencian  

Pemerintah Singapura mendeportasi seorang khatib salat Jumat asal India yang menyebarkan kebencian terhadap umat Kristen dan Yahudi saat khotbah.


Khatib Jumat Suarakan Permusuhan Didenda dan Minta Maaf

3 April 2017

Imam Nalla Mohamed Abdul Jameel. Robin Choo/TODAY
Khatib Jumat Suarakan Permusuhan Didenda dan Minta Maaf

Khatib Jumat di satu masjid di Singapura, Nalla Mohamed Abdul Jameel bayar denda Rp 38,1 juta dan minta maaf atas kotbahnya menyuarakan permusuhan.


Singapura Salip Silicon Valley untuk Kembangkan Bakat Startup

21 Maret 2017

Startupbisnis.com
Singapura Salip Silicon Valley untuk Kembangkan Bakat Startup

Singapura menyalip Silicon Valley untuk iklim terbaik bagi pengembangan bakat startup. Ini hasil survei Startup Genome terbaru.


Singapura Akan Bangun Pusat Latihan Militer Modern

3 Maret 2017

Kota SAFTI, yang akan dibangun untuk pelatihan militer. channelnewsasia.co
Singapura Akan Bangun Pusat Latihan Militer Modern

Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) akan segera membangun pusat latihan militer modern di dalam negeri guna menunjang kemampuan pertahanan negara itu.


Ribuan Ayah di Singapura Ikut Cuti Rawat Anak dan Dibayar

3 Maret 2017

Ilustrasi ayah menggendong bayi. Babygearlab.com
Ribuan Ayah di Singapura Ikut Cuti Rawat Anak dan Dibayar

Sudah 11.300 ayah di Singapura mengajukan diri mengikuti program cuti merawat anak dengan mendapat tunjangan pemerintah.


Dua Warga Bangladesh Ditangkap Saat Berenang Masuk Singapura  

2 Februari 2017

Dua orang Bangladesh ditangkap setelah mereka tertangkap berenang di laut lepas Woodlands Waterfront. Foto: Immigration and Checkpoints Authority
Dua Warga Bangladesh Ditangkap Saat Berenang Masuk Singapura  

Dua pria warga Bangladesh ditangkap setelah berenang memasuki wilayah Singapura.


Wow, Bos Hadiahi Semua Karyawannya Liburan ke Maladewa

9 Desember 2016

Pulau Male di Republik Maladewa merupakan salah satu pulau yang terpadat. Dalam pulau kecil ini terdapat 133.000 warga yang tinggal di pulau yang juga dikenal sebagai tempat berbulan madu. dailymail.co.uk
Wow, Bos Hadiahi Semua Karyawannya Liburan ke Maladewa

Presiden perusahaan Martial Art Evolve menghadiahi semua karyawannya liburan mewah ke Maladewa sebagai ucapan terima kasihnya di akhir tahun ini.