TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik kecelakaan pesawat Germanwings, yang menabrak Pegunungan Alpen, Prancis, tengah membuktikan dugaan bahwa kopilot Andreas Lubitz sengaja menuangkan racun kimia ke gelas kopi Kapten Pilot Patrick Sodenheimer. Penyidik menduga Lubitz menuangkan diuretic atau obat perangsang buang air kecil.
Menurut laporan yang dibaca media Inggris, Mail Online, di Jerman, penyidikan dilakukan dengan mengacu pada isi komputer milik Lubitz. Penyidik ingin memastikan perginya Patrick dari kokpit ke toilet memang bagian dari serangkaian rencana Lubitz untuk bunuh diri.
Penyidik sendiri menemukan banyak bukti dan tanda upaya Lubitz mencari metode bunuh diri dan informasi tentang pintu kopit. Beberapa hari sebelum peristiwa tersebut, Lubitz tercatat mengalami depresi dan mengubah nama login komputernya dengan "Skydevil" atau "Iblis Langit".
Dari 16 hingga 23 Maret atau sehari sebelum bunuh diri, Lubitz tercatat beberapa kali mencari informasi di mesin pencari dunia maya mengenai istilah bipolarity, manic depression, migraines, impaired vision, dan acoustic trauma. Catatan ini ditemukan penyidik di sabak digital (tablet) yang ditemukan di apartemen Lubitz.
Berdasarkan rekaman isi kotak hitam, kopilot berumur 27 tahun tersebut menabrakkan pesawat Airbus 320 ke pegunungan. Akibatnya, dia dan 149 penumpang serta kru meninggal dunia. Lubitz terekam sengaja mengunci pintu kokpit saat Patrick tengah berada di toilet.
Lubitz berhasil mengubah kode kontrol pintu kopit dengan informasi yang dicarinya sebelum terbang. Setelah itu, ia mengambil alih kemudi dan menabrakkan pesawat ke pegunungan.
BELFAST | TELEGRAPH | FRANSISCO ROSARIANS
