Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ayatollah Kritik Saudi Soal Yaman, Timur Tengah Memanas

image-gnews
Sebuah pos perbatasan Yaman dan Arab Saudi, yang dilengkapi dengan kendaraan tempur dan kamuflase. Arab Saudi,  6 April 2015. REUTERS / Faisal Al Nasser
Sebuah pos perbatasan Yaman dan Arab Saudi, yang dilengkapi dengan kendaraan tempur dan kamuflase. Arab Saudi, 6 April 2015. REUTERS / Faisal Al Nasser
Iklan

TEMPO.COJakarta - Para pemimpin Iran pada Kamis, 9 April 2015, mengutuk intervensi militer Arab Saudi dan sekutunya ke Yaman. Mereka mengatakan tindakan tersebut sebagai genosida atau pembunuhan massal. Kritik dan kecaman tersebut telah membuat hubungan kedua negara semakin memanas.

Pemimpin Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan Arab Saudi tidak akan menang atas perang di Yaman—tempat pejuang Houthi—yang diduga didukung Iran, mengontrol Ibu Kota Sanaa dan mencoba merebut Kota Aden dari milisi lokal.

"Ini adalah kejahatan dan genosida yang dapat dituntut di pengadilan internasional... Riyadh tidak akan muncul sebagai pemenang dalam agresinya," kata Khamenei, yang dilansir Reuters pada Kamis.

Selain itu, Ayatollah Khamenei mengkritik Pangeran Arab Saudi. Ia mengatakan bahwa "Pemuda tidak berpengalaman itu telah mengambil alih urusan negara dan mengganti martabat dengan kebiadaban."

Komentarnya ditujukan kepada Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran Mohamed bin Salman yang baru berusia sekitar 30 tahun. Salman juga merupakan putra Raja Salman yang naik takhta tahun ini dan menyelamatkannya dengan dua gelar, yakni menteri pertahanan dan kepala istana.

Presiden Iran Hassan Rouhani juga mengkritik koalisi yang dipimpin Riyadh tersebut. Dia mengatakan itu mengulangi kesalahan yang dilakukan dunia Arab saat terjadi persaingan Sunni Arab Saudi dan Syiah Iran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keduanya berbicara sehari setelah Iran menyatakan sedang mengirimkan dua kapal perang ke laut lepas Yaman, dan membantah tudingan Riyadh bahwa Iran telah melatih dan melengkapi pasukan Syiah Houthi.

Menanggapi pengiriman kapal oleh Iran yang menuju perairan Yaman, Arab Saudi mengeluarkan peringatan. "Jika kapal tersebut berusaha membantu Houthi, koalisi memiliki hak untuk memilih jawaban yang tepat," kata juru bicara koalisi, Brigadir Jenderal Ahmad Asseri.

Arab Saudi mengatakan kampanye militer bertujuan membatasi agresi Houthi dan memulihkan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang melarikan diri dari Aden dua pekan lalu. Dengan demikian, negosiasi politik yang ditengahi PBB dapat dilanjutkan.

Pertempuran di Yaman telah menewaskan lebih dari 600 orang dan menelantarkan lebih dari 100 ribu orang.

REUTERS | YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perjalanan Ayatollah Khomeini bersama Republik Islam Iran

25 hari lalu

Ayatollah Khomeini dan Gorbachev . Foto : Tehrannews
Perjalanan Ayatollah Khomeini bersama Republik Islam Iran

Tahun kepulangan Ayatollah Khomeini adalah 1979, hanya beberapa bulan setelah kepindahannya ke Paris.


Kilas Balik Pecahnya Revolusi Iran 45 Tahun Lalu

11 Februari 2024

Pendemo memegang poster yang menunjukkan potret pendiri revolusioner Iran Ayatollah Khomeini, dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dalam sebuah demonstrasi pro-pemerintah di kota suci Qom, Iran, 3 Januari 2018. Puluhan ribu warga Iran mengambil bagian dalam demonstrasi pro-pemerintah di beberapa kota di seluruh negeri. AP
Kilas Balik Pecahnya Revolusi Iran 45 Tahun Lalu

Revolusi Iran 45 tahun lalu mengakhiri rezim monarki Pahlavi dipimpin Shah Mohammad Reza Pahlavi dan membawa Ayatollah Ruhollah Khomeini ke kekuasaan


Masjid Shah Cheragh di Iran Diserang Lagi, Satu Orang Tewas dan Beberapa Terluka

14 Agustus 2023

Tim penyelamat mengangkut orang yang terluka setelah serangan di Kuil Shah Cheragh di Shiraz, Iran 13 Agustus 2023. Mohammadreza Dehdari/ISNA/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Masjid Shah Cheragh di Iran Diserang Lagi, Satu Orang Tewas dan Beberapa Terluka

Serangan terhadap Masjid Shah Cheragh merupakan serangan kedua setelah Oktober lalu, penembak ISIS menewaskan 15 orang.


Pengadilan Iran Menghukum Mati Dua Penyerang Masjid Kaum Syiah

18 Maret 2023

Suasana Kuil Shah Cheragh setelah serangan di Shiraz, Iran 26 Oktober 2022. Amin Berenjkar/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Pengadilan Iran Menghukum Mati Dua Penyerang Masjid Kaum Syiah

Pelaku penyerangan masjid kaum syiah mengatakan mereka telah berhubungan dengan ISIS di Afghanistan.


Penyerang Salman Rushdie Dihadiahi Sebidang Tanah

21 Februari 2023

Penulis novel The Satanic Verses atau Ayat-ayat Setan, Salman Rushdie ditikam seorang pria di atas panggung saat hendak memberikan materi di sebuah acara di New York, AS pada 12 Agustus 2022. Novel The Satanic Verses karya Salman itu dianggap oleh sebagai umat Muslim sebagai penghinaan terhadap Nabi Muhammad. REUTERS/Andrew Winning
Penyerang Salman Rushdie Dihadiahi Sebidang Tanah

Sebuah yayasan Iran memuji penyerang Salman Rushdie tahun lalu hingga menyebabkan sang novelis luka parah.


Via Surat, Pemimpin Iran Pernah Ajak Mikhail Gorbachev Masuk Islam

1 September 2022

Ayatollah Khomeini dan Gorbachev . Foto : Tehrannews
Via Surat, Pemimpin Iran Pernah Ajak Mikhail Gorbachev Masuk Islam

Mikhail Gorbachev menerima surat tidak biasa dari pendiri Republik Islam Iran Ayatollah Khomeini pada 1989. Ia mengajak Gorbachev untuk memeluk Islam.


Surat Kabar Garis Keras Iran Memuji Penyerang Salman Rushdie

13 Agustus 2022

Salman Rushdie. REUTERS/Tobias Schwarz
Surat Kabar Garis Keras Iran Memuji Penyerang Salman Rushdie

Belum ada reaksi resmi dari Iran terhadap serangan terhadap Salman Rushdie


Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Ditusuk di New York

12 Agustus 2022

Penulis Salman Rushdie di Avils, Spanyol utara, 7 Oktober 2015. REUTERS/Eloy Alonso /File Photo
Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Ditusuk di New York

Salman Rushdie, penulis novel "The Satanic Verses" yang dinilai menghina Islam, diserang di atas panggung di sebuah acara di New York.


Hari Ini 42 Tahun Lalu: Krisis Sandera Iran, Buntut Ketegangan dengan AS

4 November 2021

Foto Ayatollah Khomeini dan slogan anti-Amerika yang dibawa pengunjuk rasa saat aksi di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Teheran, November 1979. AP
Hari Ini 42 Tahun Lalu: Krisis Sandera Iran, Buntut Ketegangan dengan AS

Penyanderaan juga dijadikan cara bagi para mahasiswa untuk menyatakan pemutusan dengan masa lalu Iran dan mengakhiri campur tangan Amerika Serikat.


Ulama Pendiri Hizbullah Wafat Akibat Covid-19

8 Juni 2021

Salah satu ulama Syiah pendiri Hizbullah, Ali Akbar Mohtashamipour, pada 4 Desember 2003. Foto: AP/Vahid Salemi
Ulama Pendiri Hizbullah Wafat Akibat Covid-19

Salah satu ulama Syiah pendiri Hizbullah, Ali Akbar Mohtashamipour, meninggal dunia akibat Covid-19 pada Senin kemarin di usia 74 tahun.