TEMPO.CO, Indianapolis - Pemilik sebuah restoran pizza di Indiana, Amerika Serikat, mengatakan ia tidak akan melayani permintaan pizza untuk acara pernikahan pasangan sejenis. Pernyataannya itu membuat orang-orang mencemoohnya sampai-sampai ia terpaksa menutup restorannya untuk sementara.
Memories Pizza yang dimiliki oleh Crystal dan Kevin O'Connor dilaporkan menjadi perusahaan pertama yang melakukan hal ini setelah Undang-Undang Kebebasan Beragama yang baru memungkinkan perusahaan apa pun menolak memberikan pelayanan karena alasan agama.
Rupanya keyakinan Kristiani yang dianut keluarga tersebut telah membuat mereka menolak layanan katering untuk pernikahan sesama jenis. "Jika pasangan gay datang dan ingin kami menyediakan mereka pizza untuk pernikahan, kami harus mengatakan tidak," kata Kristal kepada stasiun berita Indiana, seperti yang dilaporkan Talking Points Memo.
Kevin mengatakan ia tidak keberatan jika kaum gay makan di restorannya, tapi dia tidak percaya pada pernikahan gay sehingga dia tidak bisa membiarkan orang-orang yang menghadiri acara pernikahan itu memakan pizzanya.
Atas sikap yang mereka pilih itu, usaha pizza miliknya mulai menerima ancaman telepon dan komentar-komentar di media sosial. Kevin pun terpaksa menutup restorannya untuk sementara.
Pekan lalu langkah Gubernur Indiana, Mike Pence, memicu kontroversi di seluruh negeri ketika ia meneken Rancangan Undang-Undang Kebebasan Beragama menjadi undang-undang. Undang-Undang Kebebasan Beragama bermaksud melindungi warga negaranya dari perilaku yang bertentangan dengan keyakinan mereka.
BUSINESS INSIDER | MECHOS DE LAROCHA