TEMPO.CO , Jakarta:Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim membantah penangkapan Nurul Izzah bermotif politik dan balas dendam. "Penangkapan beliau hanya untuk diambil keterangan dalam rangka pemeriksaan polisi terkait kata-kata yang dilontarkan saat demonstrasi," kata Dubes Zahrain saat ditemui Tempo di kantornya, Rabu, 18 Maret 2015.
"Setelah diberi keterangan, dia dilepaskan, polisi akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan jika ada kasusnya nanti akan tuntutannya, kalau tidak dia tidak akan diadili," tambah politisi senior partai berkuasa , UMNO.
Sebelumnya kepada Tempo, putri sulung tokoh oposisi Malaysia Anwar Ibrahim tersebut menyatakan penangkapan dirinya dikarenakan Perdana Menteri Najib Tun Razak membalas dendam karena dirinya membongkar ketimpangan dalam demokrasi bernegara , terutama skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Zahrain menegaskan bahwa korupsi adalah masalah yang ditangani dengan serius di Malaysia. Dia menyatakan sama seperti di Indonesia, siapa saja boleh melaporkan dugaan korupsi asalkan didasari bukti-bukti yang kuat. "Korupsi itu masalah yang besar. Harus ada bukti. Dia boleh lapor ke Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia, seperti KPK di sini," kata Dubes Zahrain.
Terkait isu 1MDB yang diketengahkan Nurul Izzah, menurut Zahrain, bisa diserahkan kepada komite di parlemen untuk diperiksa dan diserahkan kepada pejabat auditor. "Jadi kalau ada kesalahan berlaku 1MDB, perdana menteri sendiri sudah mengatakan akan ada tindakan yang diambil," kata Dubes Zahrain.
NATALIA SANTI