TEMPO.CO, Yorkshire Selatan - Sarah Brautigam memiliki kelainan jantung yang langka. Jantung perempuan 21 tahun ini sudah pernah berhenti berdetak berkali-kali. Perempuan yang tinggal di Doncaster, Yorkshire Selatan, Inggris, itu sudah mati secara medis setidaknya 36 kali selama 2012.
Ketika serangan terjadi, jantungnya benar-benar berhenti dan tak ada aliran darah di jantung. Bahkan pernah, dokter harus menunggu hingga setengah jam sebelum akhirnya jantungnya memompa darah kembali. Wanita yang menggemari olahraga kanu ini merasa darah hanya terkumpul di kaki saat itu.
Sarah mengalami gangguan postural orthostatic tachycardia syndrome yang menyebabkan pompa jantungnya tidak berfungsi normal. Ketika penyakit ini kambuh, bantuan pernapasan buatan tidak bisa menolongnya. “Pemberian udara tambahan tetap tak akan banyak menolong," ujar Sarah.
Setelah menjalani operasi jantung tahun lalu, harapannya untuk hidup lebih lama tumbuh lagi. Lalu apa sebenarnya yang dia rasakan ketika mengalami kematian medis itu?
“Pertanyaan itu sering disampaikan. Yang jelas, tak ada cahaya sama sekali, semua serba gelap. Saya tidak ingat apa yang orang katakan saat itu. Tak ada kesadaran sama sekali untuk mengetahui apa yang terjadi,“ tutur Sarah.
DAILYMAIL | METRO