TEMPO.CO, Washington DC – Meskipun badai salju melumpuhkan ibu kota Amerika Serikat, Washington DC, ribuan warga negara Indonesia kondisinya baik-baik saja. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington terus memonitor kondisi sekitar 4.000 WNI di Washington DC, Maryland, dan Virginia yang terkena dampak badai salju.
“Kondisi WNI sejauh ini baik, dan badai salju di DC hari ini tidak separah blizzard di New York dua pekan lalu,” kata Dewi Justicia Meidiwaty, Sekretaris I bidang Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Washington, kepada Tempo, Selasa, 17 Februari 2015.
Meidi menjelaskan pemerintah Federal Amerika Serikat telah mengumumkan hari libur. Salju diperkirakan masih akan turun hingga malam hari. Transportasi juga terhambat karena cuaca.
Biro Cuaca Nasional Amerika Serikat mengatakan hujan salju yang lebat dan es bergerak dari arah timur Southern Plains menuju Missouri, Arkanas, Southern Illinois, Tennesse, Kentucky, Indiana, dan Ohio.
Disebutkan pula, akibat badai yang menuju timur disertai hujan es dan salju yang akan menyapu wilayah Selatan, status darurat dinyatakan di North Carolina, Virginia, Mississippi, Georgia, Kentucky, dan ibu kota Washington DC.
Lebih dari 2.600 penerbangan dibatalkan, terutama di Bandara North Carolina dan Tennessee.
Hujan salju terus menyelimuti Tennessee dengan es, menutup jalan-jalan, sekolah dan tempat-tempat wisata, termasuk kediaman Raja Rock 'n' roll, Elvis Presley, Graceland, Memphis.
Hujan es di Arkansas menyebabkan sekolah-sekolah tutup. Gubernur Asa Hutchinson meliburkan semua pegawai pemerintah.
Sebuah mobil tergelincir dekat Louisville, Kentucky. Insiden kecelakaan naik enam kali lebih banyak dibandingkan hari biasa. Lebih dari seribu truk salju dikerahkan untuk membersihkan jalanan yang licin.
"Semua upaya dikerahkan," kata Chuck Wolfe, juru bicara Kabinet Transportasi Kentucky.
Akibat cuaca buruk, parlemen Kentucky juga menunda sidang hingga paling cepat Rabu esok.
Pada Senin lalu, jalanan yang licin menyebabkan sebuah bus sekolah menabrak sebuah van di Pennsylvania, dan mencederai beberapa siswa. Penurunan suhu udara di Amerika Serikat tersebut merupakan yang terdingin sejak 1987.
REUTERS | NATALIA SANTI