TEMPO.CO, Athena - Partai anti-penghematan Syriza memenangi pemilu Yunani yang dilaksanakan pada Ahad, 25 Januari 2015. Syriza meraih 36 persen suara. Sedangkan pesaingnya, Demokrasi Baru, hanya meraih 28 suara.
Dilansir BBC, 26 Januari 2015, Alexis Tsipras akan memimpin revolusi anti-penghematan di Yunani dengan didukung mandat yang diperolehnya. Dengan hampir 75 persen suara terhitung, Syriza diperkirakan akan memenangi 149 kursi. Adapun partai sayap kanan, Demokrasi Baru, tertinggal jauh di posisi kedua.
Sesaat setelah kemenangan partai tersebut, Perdana Menteri Antonis Samaras mengakui kekalahan partainya dan menelepon Alex Tsipras untuk mengucapkan selamat.
Di Alun-alun Klathmonos, pendukung Syriza bernyanyi, berpelukan, dan meneteskan air mata sembari tersenyum berseri-seri. Terlihat bendera Partai Syriza terbang tinggi menandakan kemenangan. Ini merupakan kemenangan luar biasa bagi kelompok sayap kiri radikal di Yunani. Mungkin kemenangan ini melampaui harapan mereka sendiri.
Pemimpin Syriza, Alexis Tsipras, yang ingin menggelar negosiasi ulang ihwal utang Yunani, mengatakan, dengan kemenangan partainya, orang-orang Yunani telah menulis sejarah. "Saya bersedia bernegosiasi dengan mitra Yunani dari Eropa," ujarnya."
Namun, siapakah yang ingin berkompromi dengan pemimpin yang melawan arus Eropa ini? Kemenangan Syriza akan mengirimkan gelombang kejutan bagi Eropa dan diyakini dapat mendorong partai-partai kiri radikal di seluruh Eropa.
BBC | CININTYA SYAKYAKIRTI
Baca juga:
Isi Lengkap Surat Pengunduran Diri Bambang KPK
Lembaga Ayah Sherina Punya Anggaran Rp 1 Triliun
Jadi Pejabat, Apa Program Ayah Sherina?
Polisi Tangkap Anggota KPUD dan DPRD yang B