TEMPO.CO, Thessaloniki- Sekitar 75 ribu penduduk Thessaloniki, kota terbesar kedua di Yunani mulai dievakuasi setelah ditemukan bom sebesar 226 kilogram sisa Perang Dunia Kedua yang tidak meledak.
Bom ditemukan oleh para pekerja bangunan di dekat stasiun pengisian bahan bakar di Thessaloniki pada awal Februari 2017. Bom itu diperkirakan dijatuhkan ke tempat itu dalam pertempuran udara tahun 1940an.
Ribuan warga akan dipindahkan ke Kordelio untuk memberi jalan bagi para pakar untuk menjinakkan bom itu. Sekitar 1.000 personil polisi dan 300 sukarelawan membantu evakuasi. Setiap orang yang tinggal dalam radius 1,2 mil dari lokasi bom diperintahkan untuk segera menjauh. Pernyataan darurat juga telah dikeluarkan pemerintah Yunani.
Warga yang dievakuasi menggunakan mobil pribadi dan bus. Di tempat yang aman seperti sekolah, gedung olah raga, dan pusat-pusat kegiatan budaya disediakan makanan dan tempat tinggal sementara.
"Ini pertama kali terjadi seperti ini di Yunani," kata Voula Patoulidou, Wakil Gubernur Thessaloniki kepada AP dan dikutip Independent.co.uk, 12 Februari 2017.
Selain melakukan evakuasi, tempat-tempat bisnis juga diperkirakan tutup. Gereja-gereja membatalkan ibadah dan stasiun pengisian bahan bakar diperintahkan untuk mengosongkan tanki minyak mereka.
Para ahli diperkirakan butuh waktu sekitar enam jam untuk menjinakkan bom itu. Bom kemudian akan dipindahkan ke markas militer Yunani.
Menurut juru bicara militer Yunani, Kolonel Nikos Fanios, belum diketahui pasti bom itu milik Jerman atau tentara aliansi. Namun seorang warga bernama Giorgos Gerasimou, 86 tahun, mengingat bom itu milik Sekutu, Amerika dan Inggris yang ingin menghancurkan rel kereta milik Jerman melalui serangan udara.
INDEPENDENT | MARIA RITA