TEMPO.CO, Vienna - Kepolisian Austria menangkap dua gadis remaja yang mencoba pergi ke Suriah untuk bergabung dengan pejuang kelompok Negara Islam (Islamic State) atau yang lebih dikenal dengan nama ISIS. Orang tua kedua gadis itu telah melaporkan hilangnya anak-anak mereka kepada pihak kepolisian pada Desember lalu.
Dua gadis yang masing-masing berusia 16 dan 17 tahun itu dikembalikan ke pihak Austria dari Rumania, tempat keduanya tertangkap oleh otoritas setempat dalam perjalanan kereta pada 30 Desember lalu. Kedua gadis tersebut diketahui ingin menikah dengan pejuang ISIS di Suriah. (Baca juga: Militan ISIS Diduga Tertular Ebola)
Marcus Neher, jaksa penuntut umum dari kantor Salzburg, mengatakan kedua gadis itu ditahan di Provinsi Salzburg pada Sabtu, 10 Januari 2015. "Mereka menawarkan diri untuk menjadi istri bagi pejuang ISIS," kata Marcus Neher, seperti dilansir NBC News, Senin, 12 Januari 2015. (Baca juga: Anggota ISIS Beberapa Kali Bocorkan Persembunyian)
Kantor berita Austria, APA, melaporkan tersangka yang berusia 16 tahun diketahui berasal dari Chechnya, sementara tersangka yang berusia 17 tahun lahir di Bosnia. Penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan polisi mendapati bahwa keduanya berkeinginan menjadi istri para pejuang ISIS.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Austria, 170 orang telah diketahui pergi ke Timur Tengah dari Austria untuk bergabung dengan kelompok militan ISIS. (Baca juga: Asyik Nge-tweet, Anggota ISIS Gagal Ngumpet)
Pada Oktober 2014, pemerintah Austria menangkap seorang bocah berusia 14 tahun atas tuduhan terorisme. Bocah itu diduga berencana melakukan perjalanan ke Suriah setelah mempelajari cara membuat bom lewat situs di Internet.
ROSALINA | NBC NEWS | FOX NEWS
Terpopuler Dunia:
Kartun Muhammad Dicetak Ulang, Surat Kabar Diteror
AS Akan Tutup 15 Pangkalan Militernya di Eropa
Rusia Larang Gay dan Lesbian Mendapat SIM
Obama Tunjuk Cohen Sebagai Wakil Direktur CIA