TEMPO.CO, Taiperi – Taiwan mulai menggunakan pesawat pengintai tanpa awak (drone) untuk memata-matai Cina di tengah meningkatnya aktivitas rudal yang dilakukan Negeri Tirai Bambu. Penggunaan drone itu dilaporkan media di Taiwan pada Ahad, 13 Juli 2014.
“Sekarang kami dapat secara efektif memantau pergerakan militer Cina di daerah pesisir tenggara,” kata seorang perwira senior di Kementerian Pertahanan Taiwan yang tidak mau disebutkan namanya kepada Liberty Times dan dikutip oleh Channel News Asia.
Sebanyak 32 drone yang dikembangkan oleh Institut Sains dan Teknologi Chung Shan ini akan digunakan Taiwan. Awalnya, drone yang berbasis di wilayah timur Taitung ini hanya menjangkau wilayah timur dan selatan, tapi kini jangkauan mereka diperluas hingga Selat Taiwan.
Sebenarnya, ketegangan di Selat Taiwan telah mereda sejak kepemimpinan Presiden Ma Ying-jeou yang dikenal ramah pada 2008. Dia terpilih kembali pada Januari 2012. Namun belakangan Cina tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan militer di wilayah yang diklaim kedua negara ini.
ANINGTIAS JATMIKA | CHANNEL NEWS ASIA
Terpopuler
Makarim: Banyak Warga Israel Dukung Palestina
Serangan Rumah Bordil di Irak, 29 Wanita Tewas
Noam Chomsky Serukan Pembebasan Wartawan Iran