TEMPO.CO, Kigali – Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Rwanda dengan Republik Demokratik Kongo (DRC). Masing-masing negara menuduh yang lainnya telah melakukan serangan lintas perbatasan di wilayah ini.
Dikutip dari Euronews hari ini, pemerintah Rwanda mengakui membunuh lima tentara DRC pada Rabu, 11 Juni 2014. Mereka mengklaim aksi tersebut dilakukan karena kelompok tentara ini menyeberangi perbatasan Rwanda dan melepaskan tembakan.
Sementara itu, DRC, yang sebelumnya dikenal dengan nama Zaire justru menuduh tentara Rwanda telah memasuki wilayah Buhumba, Provinsi Kivu Utara, dan merebut salah satu tentara mereka.
Kedua negara bertetangga ini memiliki hubungan penuh sejak pembantaian besar-besaran di Rwanda pada tahun 1994. Setelah Rwanda kalah perang, sekitar dua juta suku Hulu mendirikan kamp di timur DRC.
ANINGTIAS JATMIKA | EURONEWS
Baca Juga:
Berita lain:
Istri Bunuh Suami karena Poligami
Dibunuh Istri Setelah Suami Kawin Lagi
Reuven Rivlin Jadi Presiden Israel