TEMPO.CO, Seoul - Presiden Korea Selatan Park Geun-hye akan membubarkan tim penyelamat dari penjaga pantai setelah bencana feri Sewol yang tenggelam bulan lalu. Keputusan ini dibuat karena banyaknya kritik dari masyarakat yang menilai bahwa pencarian mereka terlambat. Sebab, penyelamatan baru berjalan setelah feri benar-benar tenggelam di Perairan Jindo, Incheon, Korea Selatan.
"Operasi penyelamatan yang dilakukan penjaga pantai bisa dibilang gagal," kata Park dalam pidato nasional, seperti dilaporkan The Guardian, Senin, 19 Mei 2014.
Selain membubarkan pasukan penjaga pantai, Park berencana akan membuat undang-undang baru tentang penanggulangan bencana. Peraturan ini akan melibatkan polisi nasional dan sejumlah badan pemerintahan.
"Tanggung jawab terakhir untuk tidak tepatnya dalam menangani bencana ini ada pada diri saya," kata Park sambil meneteskan air mata.
Pidato tersebut menjadi permintaan maaf Park yang ketiga selama kecelakaan feri Sewol terjadi pada 16 April 2014 lalu. Kejadian ini merenggut nyawa 286 orang yang kebanyakan adalah anak-anak dari sekolah tinggi Danwon di Ansan.
Kapten kapal Lee Joon-seok dan tiga orang awak kapal feri Sewol terancam hukuman mati atas tuduhan pembunuhan.
RINDU P HESTYA | THE GUARDIAN
Berita Lain:
Apartemen 23 Lantai Roboh, Kim Jong-un Minta Maaf
Afrika Barat Sepakat Perang Melawan Boko Haram
Filipina Tangkap Pakar Bom Militan Abu Sayyaf