TEMPO.CO, Seoul – Kemarahan keluarga penumpang kapal feri Sewol membuncah tatkala sang kapten kapal diketahui menjadi salah satu orang pertama yang meninggalkan kapal. Laporan lain juga menyebutkan, sang kapten, Lee Joon-seok, tidak memberikan perintah evakuasi saat kapal mulai miring.
“Saya minta maaf,” demikian kata Joon-seok di hadapan wartawan ketika ditanya apakah ada yang ingin ia sampaikan kepada keluarga penumpang, seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat, 18 April 2014. Kapten berusia 69 tahun ini muncul di hadapan publik saat akan dibawa untuk melakukan interogasi.
Joon-seok berusaha menutupi wajahnya dekat tudung jaket berwarna abu-abu. Dia kemungkinan akan menghadapi tuduhan kelalaian yang menyebabkan kematian, setelah diketahui bahwa ia justru pergi meninggalkan kapal sementara kapal dipimpin oleh petugas ketiga.
Selain menyampaikan permohonan maaf, sang kapten juga membantah laporan bahwa kapal telah menabrak batu karang meski kapal telah mengubah arah dengan tajam yang akhirnya menyebabkan kapal miring.
Hingga saat ini masih 271 orang dilaporkan hilang sedangkan 25 orang lainnya meninggal. Pejabat senior penjaga pantai, Kim Soo-Hyun, menegaskan tim masih berusaha dengan sekuat tenaga. “Hari ini kami mulai mencari penyebab kapal miring dan tenggelam dan berfokus pada kelalaian kru, masalah kargo, atau struktur kapal yang mungkin cacat,” katanya.
ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL
Terpopuler
Pesawat MH370 Diyakini Masih Utuh di Dasar Laut
Masuk Perairan Indonesia, Australia Pecat Perwira
Korban Feri Korea Selatan Sempat SMS Ibunya