Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

image-gnews
(dari kiri) Anggota kelompok girlband K-Pop `Girls' Generation`, Seohyun, Tiffany dan Tae Yeon, berfoto sebelum Seoul Music Awards di Seoul, Korea Selatan, 22 Januari 2015. (AP/Ahn Young-joon)
(dari kiri) Anggota kelompok girlband K-Pop `Girls' Generation`, Seohyun, Tiffany dan Tae Yeon, berfoto sebelum Seoul Music Awards di Seoul, Korea Selatan, 22 Januari 2015. (AP/Ahn Young-joon)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para remaja di Korea Selatan tampak tidak yakin perang di Semenanjung Korea akan terjadi. Mereka lebih memilih berjoget, bernyanyi layaknya K-Pop dengan ditemani alkohol yang memabukkan seperti yang tampak di distrik Hongdae beberapa hari terakhir.

Wisata malam di Hongdae, di distrik ini berdiri Universitas di Seoul dipenuhi kelompok band cover K-Pop yang melakukan gerakan tarian atau bernyanyi lagu terbaru, lengkap dengan fans mereka sendiri. Di restoran yang sejajar dengannya, orang muda Korea Selatan berpakaian trendi berkumpul menikmati malam.

Baca: Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

Ini adalah pemandangan yang dapat dilihat sehari-hari di tengah pemberitaan media ancaman perang nuklir yang semakin dekat dimana Donald Trump dan Kim Jong-un saling melempar retorika mempersiapkan perang dan membangun bunker bawah tanah untuk berlindung.

Di Korea Selatan, hidup berjalan seperti biasa. Mereka tidak terpengaruh dengan perang kata-kata antara Trump dan Kim Jong Un. 

Dalam sebuah konser di Nuri Peace Park, hanya 8 kilometer dari zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, para fans berteriak histeris  menyaksikan band favorit mereka seperti   Girls 'Generation, BTOB, Cosmic Girls, Mamamoo dan GFriend. Suara teriakan mereka menenggelamkan suara teriakan menuntut pelucutan senjata nuklir, perdamaian dan reunifikasi kedua Korea

Baca: Perkenalkan, Kim Yo Jong, Calon Pemimpin Korea Utara

Survei tahun 2017 oleh Korean Institute for National Unification menemukan lebih banyak orang Korea Selatan yang merasa tidak peduli terhadap penyatuan. Sebanyak 58,6 persen mengatakan, meski unifikasi terjadi,  hal itu tidak akan membuat perbedaan besar bagi kehidupan mereka.

Menurut mereka, yang lebih penting adalah masalah meningkatnya inflasi dan pengangguran kaum muda Korea Selatan. Bukan masalah  hidrogen yang diperkirakan 17 kali lebih kuat daripada bom atom yang menyerang Hiroshima pada tahun 1945.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oazzang, pemilik wisma di Seoul, menyakini perang tidak akan terjadi, hanya sebatas ancaman. 

Baca: Putin Tahu Korea Utara Mau Luncurkan Nuklir Sejak 16 Tahun Lalu

"Kami tidak khawatir dengan perang," kata Oazzang, seperti yang dilansir Asia Correspondent pada 10 Oktober 2017.

Bagi generasi yang lebih tua, yang terjadi adalah hubungan cinta-benci antara Selatan dan  Utara. Mereka menganggap Korea Utara 

semacam saudara pemberontak yang mengancam mereka, namun keduanya tetap keluarga. Bagi kaum muda, satu-satunya ikatan mereka dengan Korea Utara adalah melalui kenangan kakek dan nenek mereka. 

Selain itu, para remaja ini  mendapatkannya dari pelajaran di sekolah bahwa unifikasi merupakan bagian dari kebijakan luar negeri Korea Selatan, Sunshine Policy, dari tahun 80an untuk mendorong interaksi dan bantuan ekonomi antara kedua negara di bawah Presiden Kim Dae-jung.

ASIA CORRESPONDENT|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Poster kampanye boikot produk Jepang bertuliskan
Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang


Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Lee Min Ho memulai wajib militernya sejak 15 Mei tahun lalu. Meski tidak bergabung dalam prajurit militer, Lee Min Ho ditempatkan di Kantor Distrik Gangnam dan bertugas layaknya pekerja kantoran seperti di dinas sipil dan pelayanan publik. Kabarnya, aktor The Heirs itu akan bebas wajib militer pada Mei 2019. soompi.com; weibo.com/Minoz_pimxin
Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer


Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Media militer terkenal, IHS Janes edisi 5 Oktober menulis bahwa militer Korea Selatan berencana membeli tambahan 90 rudal jelajah Taurus KEPD 350K (Kinetic Energy Penetration Destroyer) karena meningkatnya ancaman dari Korea Utara. Korea Selatan telah mem
Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,


5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal jelajah Taurus KEPD-350K akan menjadi senjata andalan pesawat tempur F-15K Slam Eagle Angkatan Udara Korea Selatan. Negara ini akan menjadi negara pertama di Asia yang mengoperasikan pesawat tempur bersenjata rudal jelajah canggih buatan Jerman. Tau
5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.


Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Sejumlah warga Korea Selatan berunjukrasa menolak penempatan THAAD, sistem pertahanan udara paling canggih Amerika Serikat, di Seoul, 28 April 2017. Korea Selatan memerlukan THAAD untu menghadapi ancaman rudal balistik korea Utara. AP/Ahn Young-joon
Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.


Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Barisan peti kemas, berjajar rapi menunggu mobil angkut untuk mengantarkan ke tujuan. Ekonomi Korsel yang berkembang pesat, membuat industri ekspor dan import menjadi maju. Hal ini berdampak meningkatnya aktivitas, pengiriman barang melalui jalur laut. Uiwang, Korea Selatan, 30 Maret 2015. SeongJoon Cho/Getty Images
Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.


58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

Kementerian pertahanan Korea Selatan sukses mengembangkan Hyunmoo 2C yang memiliki jangkauan lebih jauh, 800 km dengan muatan hulu ledak 500 kg. Kemampuan ini sesuai revisi pembangunan rudal antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, pada 2012. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS
58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.


Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

REUTERS/Valentin Flauraud
Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.


Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un melakukan kunjungan ke Institut Material Kimia di Akademi Ilmu Pengetahuan Pertahanan di Pyongyang, 23 Agustus 2017. Korean Central News Agency (KCNA)/via REUTERS
Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.


Buat Gosip Pernikahan Dr Dre dan Eks Ibu Negara, Pria Ini Didenda

29 Agustus 2017

Dr. Dre memiliki kekayaan AS $40 juta atau sekitar Rp 459 miliar. Rapper yang sudah tidak produktif ini ternyata masih meraih banyak uang lewat label headphones miliknya, Beats by Dre. Twitter.com/@drdre
Buat Gosip Pernikahan Dr Dre dan Eks Ibu Negara, Pria Ini Didenda

Kakek 73 tahun itu didenda Rp 58 juta karena menyebar gosip pernikahan rapper Dr Dre dengan eks ibu negara Korea Selatan Lee Hee-ho, 95 tahun