TEMPO.CO, NEW DELHI — Sepekan menjelang pemilu terbesar dunia di India, keterlibatan politik pemilih ataupun kandidat meningkat tajam dibanding pada sebelumnya. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum India, jumlah pemilik suara kali ini sebanyak 814 juta orang. Jumlah ini bertambah seratus juta dibanding pada pemilu lima tahun lalu.
Adapun para kandidat yang akan memperebutkan kursi di Majelis Rendah India atau Lok Shaba adalah 15 banding 1. Hal ini jauh lebih banyak dibanding pada pemilu pertama pada 1952. Saat itu hanya ada tiga kandidat yang bersaing untuk memperebutkan satu kursi. Tingginya minat rakyat India sebagai pemilih ataupun calon legislatif dalam pemilu kali ini diprediksi karena kesadaran politik yang semakin baik.
“Selama beberapa tahun terakhir, rakyat semakin tertarik melihat bagaimana negara ini dijalankan. Dan cara paling demokratis untuk ikut menentukan jalannya pemerintahan, ya melalui politik,” kata Jagdeep S. Chhokar, pendiri Asosiasi Reformasi Demokrasi India, Senin, 31 Maret 2014, seperti dilansir Channel Newsasia.
Munculnya partai baru, Aam Aadmi, dengan slogan anti-korupsi, juga meningkatkan gairah para pemilih untuk berpartisipasi dalam pemilu yang akan berlangsung lima pekan tersebut. “Sebagai partai baru, AAP berhasil menarik perhatian rakyat yang sudah jenuh dengan masifnya korupsi di bawah pemerintahan Kongres selama beberapa dekade,” ujar Chhokar.
L CHANNEL NEWSASIA | SITA PLANASARI AQUADINI