TEMPO.CO, London - British Airways meminta maaf atas iklan yang dinilai tidak tepat waktu. Iklan tersebut mengajak penumpang untuk terbang ke Samudra Hindia. Iklan ini muncul hanya beberapa hari setelah diungkapkan bahwa pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 mungkin telah jatuh di wilayah itu.
Iklan tersebut sebelumnya terpasang di eskalator di stasiun Euston di pusat Kota London. Memuat foto pesawat BA terbang di atas laut, iklan bertuliskan: "Lari dari kesibukan dan temukan Samudra Hindia."
Foto iklan tersebut kemudian diunggah ke Reddit oleh seseorang, sebelum akhirnya menyebar di berbagai media sosial. "Untuk mereka yang mengatakan gambar ini palsu, mereka salah," demikian komentar di Reddit.
Maskapai ini kemudian meminta maaf pada halaman Twitter-nya setelah menjadi bulan-bulanan di situs jejaring sosial dan dituding tak peka. "Perjalanan melintasi Samudra Hindia ada dalam jadwal kami jauh sebelumnya. Namun memang tak pantas disebutkan saat ini. Kami minta maaf," tulis akun Twitter resmi British Airways. (Baca: Keluarga Korban MH370 Tuntut Bukti Pesawat Jatuh)
Hari ini sebuah pesawat militer melihat serpihan di Samudra Hindia. Namun para pejabat mengatakan itu akan memakan waktu sampai besok untuk memastikan apakah benda-benda tersebut terkait dengan pesawat MH370. Dalam pernyataannya, Otoritas Keselamatan Maritim Australia, AMSA, menyatakan area pencarian pindah 680 kilometer ke arah timur laut dari lokasi semula, ketika pesawat militer Selandia Baru, salah satu dari sembilan pesawat yang terlibat dalam pencarian, menemukan benda-benda tersebut.
AMSA menyatakan penemuan tersebut perlu dipastikan oleh kapal yang diharapkan tiba di daerah itu besok. (Baca juga: Cerita Para Korban MH370)
Area pencarian dialihkan setelah analisis data radar baru menyebutkan bahwa MH370 terbang lebih cepat dari yang diperkirakan. Hal ini membuat penggunaan bahan bakar lebih boros, yang mungkin telah mengurangi jarak terbang pesawat. (Baca: MH370 Diduga Alami Kerusakan Navigasi)
TRIP B | MAIL ONLINE
Terpopuler:
Kasus Satinah, Pemerintah Tak Sudi Jadi Komoditas
Kasus MH370, Ini Sebab Turis Cina Ogah ke Malaysia
Ternyata, Pemilih Ibu-ibu Tak Suka Rhoma Irama