TEMPO.CO, Ankara – Masalah wilayah udara antara Turki dan Suriah kembali memanas. Pada Minggu, 23 Maret 2014, Turki terpaksa menembak jatuh pesawat Suriah yang dinilai telah memasuki zona udara negara ini.
“Pesawat Suriah melanggar wilayah udara kami, sehingga kami terpaksa mengirim jet F-16 untuk menembak pesawat tersebut. Kenapa? Sebab, jika Anda melanggar wilayah udara kami, kami tidak akan tinggal diam,” kata Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Dalam pernyataan yang disampaikan kemarin, militer Turki menuturkan pelanggaran batas wilayah ini dilakukan oleh dua pesawat MIG-23 milik Suriah. Empat peringatan sudah dikeluarkan. Satu pesawat kemudian merespons peringatan tersebut dan berbalik arah. Namun satu pesawat lainnya malah terbang sekitar 1,5 kilometer di wilayah udara Turki hingga akhirnya pesawat ini ditembak jatuh.
Sementara itu, insiden yang terjadi di kota perbatasan Kasab ini dikecam pihak Suriah. Menurut mereka, tindakan Turki ini “belum pernah terjadi dan tidak dibenarkan”. Suriah malah memprotes tindakan Turki yang dianggap telah menimbulkan gangguan di Provinsi Latakia, tempat rumah keluarga Presiden Bashar al-Assad berada.
Intersepsi jet antara kedua negara ini telah meningkat sejak pesawat perang Turki ditembak jatuh pada 2012 oleh tentara Suriah setelah dilaporkan melanggar wilayah udara Suriah.
Di lain pihak, Turki juga pernah menyerang helikopter MI-17 milik Suriah pada September lalu. Turki mengklaim serangan ini dilakukan karena jet Suriah telah memasuki wilayah Turki sejauh 2 kilometer dan mengabaikan peringatan.
ANINGTIAS JATMIKA | AL JAZEERA
Terpopuler
Bagaimana Menemukan Kotak Hitam Pesawat MH370?
Cari MH370, Berapa Dana yang Dihabiskan Amerika?
Kotak Hitam Kunci Misteri Penerbangan MH370
Pilot MH370 Sempat Terima Telpon Wanita Misterius