TEMPO.CO , Wina: Austria akan mengirim lebih banyak pasukan penjaga perdamaian ke Balkan dan Afrika setelah penarikan tentaranya dari Dataran tinggi Golan tahun lalu. Penarikan pasukan dari Golan ini membuat komitmen Australia dipertanyakan.
Keputusan sepihak Austria untuk menarik pasukannya keluar dari pasukan penjaga perdamaian PBB di Golan, di mana ia mmenjadi kontingen terbesar, menimbulkan kemarahan di Israel dan ekspresi "penyesalan" dari Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki -moon pada saat itu.
Menteri Pertahanan Austria Gerald Klug, Selasa 18 Februari 2014, mengatakan, Austria akan meningkatkan jumlah pasukan penjaga perdamaian lebih dari 1.000 dari 800 dengan mengirimkan tambahan 230 tentara ke Kosovo dan Bosnia dan beberapa perwiranya ke pasukan Uni Eropa di Republik Afrika Tengah.
"Peningkatan keterlibatan di Afrika ada dalam agenda politik Austria," kata Klug kepada wartawan setelah pertemuan kabinet mingguan. "Saya tidak mengesampingkan bahwa kami akan terlibat lebih intensif."
Austria adalah negara penyumbang terbesar untuk operasi penjaga perdamaian di Balkan, daerah di mana ia memiliki hubungan sejarah yang kuat dan daerah yang dianggap secara strategis penting.
Menteri Luar Negeri Austria Sebastian Kurz mengatakan, ia ingin meningkatkan jumlah pasukan penjaga perdamaian Austria di luar negeri "untuk menunjukkan bahwa kami serius soal tanggung jawab internasional kami."
Austria menargetkan mengirimkan 1.100 tentaranya untuk bertugas di luar negeri.
Pemerintah Wina menarik hampir 400 pasukan penjaga perdamaian dari Dataran Tinggi Golan Juni 2013 lalu selama masa kampanye pemilu nasional di Austria, dan menyebut bahwa meluasnya perang sipil Suriah membuat posisi mereka terlalu berbahaya.
Menteri Pertahanan Gerald Klug mengatakan, ada sembilan perwira Austria yang akan bergabung dengan pasukan penjaga perdamaian Uni Eropa di Republik Afrika Tengah, awalnya akan bermarkas di Larissa, Yunani, dengan opsi bahwa beberapa di antaranya bisa ditugaskan ke ibukota Bangui, Ibukota Republik Afrika Tengah.
130 tentara Austria bergabung dengan pasukan keamanan yang dipimpin oleh NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) di Kosovo untuk menggantikan kontingen dari Perancis.
REUTERS | ABDUL MANAN
BERITA LAINNYA
Dubes Malaysia: Orang Indonesia Suka Akronim
Polisi Geledah Stasiun TV yang Wawancarai Corby
Pasukan Suriah Raih Kemenangan di Hama
PBB Kumpulkan Bukti Kekejaman Pemimpin Korea Utara