TEMPO.CO, Colombo – Sri Lanka menolak kunjungan Duta Besar Khusus Amerika Serikat bidang Peningkatan Hak-hak Perempuan, Catherine Russell, ungkap Kedutaan Besar AS di Colombo, Selasa, 4 Februari 2014.
Kunjungan tersebut dilakukan Russell menjelang pertemuan Dewan Hak Asasi Manusia PBB bulan depan. Selain Srilanka, Russell juga diagendakan untuk berkunjung ke India, Pakistan dan Nepal. Russell tetap melawat negara lainnya mulai 4-14 Februari 2014.
Baca Juga:
Juru bicara Kedubes AS menyesalkan penolakan Colombo untuk memberi visa kepada Russell. Pemerintah Sri Lanka tidak berkomentar mengenai hal tersebut.
“AS akan terus mengangkat isu-isu penting terkait kekerasan berbasis jender, dampak konflik itu kepada keluarga, khususnya perempuan sebagai pemimpin rumah tangga, perlunya pemberdayaan ekonomi yang lebih besar terhadap perempuan dan partisipasi perempuan dalam politik yang lebih besar di seluruh Sri Lanka,” kata juru bicara tersebut.
Penolakan terjadi setelah Asisten Menteri Luar Negeri AS urusan Asia Tengah dan Selatan, Nisha Biswal, mengaku prihatin atas memburuknya situasi hak asasi manusia di Sri Lanka, Sabtu pekan lalu.
Konferensi di akhir kunjungan dua hari ke Sri Langka, Biswal juga mengungkapkan kekhawatiran soal melemahnya peran hukum dan meningkatkan korupsi serta kekebalan hukum di Sri Lanka sejak konflik 37 tahun berakhir Mei 2009.
Sri Lanka membantah tuduhan itu. Utusan AS lainnya, penyelidik kejahatan perang Stephen Rapp, memicu kontroversi bulan lalu dengan mengunjungi bekas-bekas medan pertempuran.
Dalam pidato Hari Kemerdekaan, Selasa lalu, Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa mengatakan akan menjadi kejahatan serius jika seseorang mengajukan tuntutan terhadap pemerintahnya atas tindakan di akhir perang sipil yang telah berlangsung selama seperempat abad.
“Itu akan menjadi kemenangan bagi pasukan yang menolak perdamaian di negara ini,” kata Rajapaksa tanpa menyebut negara tertentu. Namun, Amerika Serikat kerap menyatakan frustasi karena tidak ada kemajuan akuntabilitas dan rekonsiliasi setelah perang Sri Lanka. Amerika juga berencana mengajukan resolusi ketiga di Dewan HAM PBB untuk mendesak Sri Lanka.
THE NATION | NATALIA SANTI
Berita lain:
Ahok Curiga Ada Korupsi Miliaran di Sampah
Ini Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy S5
Pakai Kapal 'Mewah', Australia Kirim Imigran ke RI
Ketika Bimbim Slank Temui Ahok Idolanya
Kakek 91 Tahun Jadi Wisudawan di Unpad