Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Uganda, Pakai Rok Mini Dianggap Pornografi

image-gnews
Ilustrasi Rok Mini (NDTV.COM)
Ilustrasi Rok Mini (NDTV.COM)
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Pemerintah Uganda berencana untuk melarang penggunaan rok mini melalui sebuah rancangan undang-undang pornografi dan pornoaksi. Beleid ini dinilai kontroversial setelah rancangan aturan anti-homoseksual juga diloloskan pada Desember tahun lalu. Dua rancangan beleid ini dianggap melanggar hak asasi manusia.

Seperti yang dilansir oleh The Guardian, Selasa, 3 Februari 2014, pemerintah Uganda merancang beleid anti pornografi. Definisi pornografi dalam undang-undang itu meliputi definisi yang sangat luas. Berdasarkan naskah undang-undang pada 2011 yang dibahas di parlemen pada tahun lalu, pornografi meliputi "praktek kebudayaan apapun meliputi program radio dan televisi, tulisan, publikasi, iklan, penyiaran, unggahan di internet, penampilan, hiburan, music, tari, gambar, rekaman video atau audio, pertunjukan, eksebisi ataupun kombinasi aksi yang menampilkan bagian tubuh seseorang seperti payudara, pantat dan juga kelamin."

Penggunaan rok mini dalam berbagai kesempatan, digolongkan dalam pornografi dan pornoaksi seperti definisi pemerintah. Aturan ini juga membebani denda senilai 10 juta shilling (atau sekitar Rp 42 juta) dan atau hukuman penjara maksimal 10 tahun jika seseorang kedapatan buka-bukaan bagian tubuh terlarang tadi.

Menteri Etik dan Integritas Uganda, Simon Lokodo, mengatakan rancangan beleid ini bakal ditandatangani oleh Presiden Uganda Yoweri Museveni, dan akan segera berlaku. Menurut dia, undang-undang ini menyasar para wanita yang mengenakan pakaian diatas lutut secara serampangan dan menyakiti sendi moral Uganda.

“Apa yang ingin kami kutuk adalah tindakan provokatif yang memancing hasrat seseorang terhadap mereka. Kami menyalahkan dan mengutuk gadis-gadis yang berpakaian seperti itu di area publik. Untuk mode atau apapun, kami tidak bisa menerimanya.”

Penolakan muncul dari masyarakat Uganda. Lydia Asano, seorang model di Uganda, memulai kampanye bertajuk ‘Selamatkan Rok Mini’ lewat t-shirtnya. Dia juga bepergian ke banyak pesta untuk berkampanye mendukung pakaian minim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Asano juga terancam jika undang-undang pornografi disahkan oleh parlemen Uganda. Dia bisa kehilangan pekerjaan jika pemerintah melarang fashion show—yang sebagian besar menampilkan pakaian seronok. “Pemerintah seharusnya fokus untuk membasmi pemerkosa dan perampok dari jalanan dibandingkan membuat aturan rok mini,” ujar dia.

SUBKHAN


Berita Lain
Prabowo Tahu jika Anak Ahok Pengin Jadi Tentara
Meski Jokowi Sidak, Aparatur Belum Kapok Juga
Ruhut: 100 jika Anas Urbaningrum Mau Buka-bukaan 
Aset Adik Ratu Atut Biasanya Disebar ke Tiga Nama
Tikus di Masa Depan Akan Sebesar Domba



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19

27 Januari 2021

Duta Besar Lana Marks bersama Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa setelah menyerahkan surat kepercayaannya kepada Presiden, 28 Januari 2020.[za.usembassy.gov]
Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa meminta vaksin Covid-19 dibagikan merata ke seluruh negara di dunia


Waswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika

18 Desember 2020

Seorang wanita berpose dengan mengenakan masker berbahan kain yang senada warna pada topinya, di tengah pandemi wabah Virus Corona di Lagos, Nigeria, 13 Mei 2020. REUTERS/Temilade Adelaja
Waswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika

Wabah virus corona di wilayah Afrika barat dan tengah mengkhawatirkan mengingat banyak negara yang tak mampu membeli vaksin virus corona.


WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

30 November 2020

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

WHO mengingatkan angka kematian akibat penyakit malaria bisa melampaui kematian karena virus corona di kawasan Afrika.


Gajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika

9 Oktober 2020

Ilustrasi gajah afrika. Reuters
Gajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika

Gajah Afrika bernama Sophi sempat mengalami penurunan kondisi selama beberapa hari sebelum mati.


Studi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air

26 Juli 2020

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Studi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air

Banyak jenis nyamuk menggigit beragam jenis hewan, tapi beberapa hanya suka manusia dan tidak ada yang tahu kenapa hingga kini.


Kematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius

6 Juli 2020

Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi telah mencabut larangan berburu binatang besar, termasuk gajah selama lima tahun. Musim perburuan pun agak terkendali pada bulan April kemarin seiring dengan adanya pembatasan perjalanan karena pandemi virus Corona. PHOTOGRAPHS OBTAINED BY REUTERS/Handout via REUTERS
Kematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius

Hampir 400 gajah mati dalam 2 bulan. Konservasionis mengkritik lambannya pemerintah Botswana bertindak atas bencana yang dialami gajah di negeri itu.


Didesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS

15 Juni 2020

Massa turun ke jalan di Zurich, Swiss, memprotes tewasnya pria kulit hitam George Floyd oleh polisi kulit putih di Amerika. Swiss Info/ Keystone / Ennio Leanza
Didesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS

Negara-negara Afrika diwakili Burkina Faso dan 600 organisasi HAM serta keluarga korban mendesak Dewan HAM PBB membahas rasisme sistematis di AS.


54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd

15 Juni 2020

Ketua DPR Nancy Pelosi bersama beberapa anggota Kongres AS dari Partai Demokrat berlutut di gedung Kongres AS, Washington, AS, Senin, 8 Juni 2020. Aksi Nancy Pelosi bersama sejumlah tokoh Partai Demokrat itu dilakukan untuk memberikan penghormatan kepada George Floyd. REUTERS/Jonathan Ernst
54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd

Dubes Burkina Faso meminta Dewan HAM PBB membahas sikap rasisme sistematis dan kekerasan polisi pasca tewasnya George Floyd.


Protes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris

10 Juni 2020

Cecil Rodhes, pengusaha asal Inggris yang mendapat kekayaan dari pertambangan di Afrika. Sumber: en.wikipedia.org
Protes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris

Unjuk rasa anti-rasisme di Amerika Serikat telah menyebar ke Inggris. Demonstran meminta patung Cecil Rhodes dicopot.


Virus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya

24 Mei 2020

Warga mengantre panjang untuk membeli bahan makanan di toko Pick n Pay, menjelang diberlakukannya lockdown selama 21 hari, sebagai upaya mencegah penyebaran Virus Corona di Johannesburg, Afrika Selatan, 24 Maret 2020. REUTERS/Siphiwe Sibeko
Virus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya

WHO mencatat virus corona Covid-19 telah menyebar ke setiap negara di Afrika sejak kasus pertama dikonfirmasi di benua itu 14 minggu lalu. Tapi ...