Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Turki Pertimbangkan Adili Ulang Perwira Militernya  

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan. REUTERS/Umit Bektas
Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan. REUTERS/Umit Bektas
Iklan

TEMPO.CO, Ankara - Pemerintah Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan sedang mempertimbangkan pengaturan hukum yang dapat memungkinkan adanya sidang ulang terhadap ratusan perwira militer dan orang-orang lain yang dihukum karena dugaan bersekongkol untuk menggulingkan pemerintah. Soal ini disampaikan Ketua Asosiasi Pengacara Turki Metin Feyzioglu, Sabtu, 4 Januari 2014.

Ratusan orang telah dipenjara di Turki dalam dugaan persekongkolan secara terpisah untuk menggulingkan pemerintahan, tak lama setelah Edrogan berkuasa tahun 2002. Mereka yang ditahan termasuk mantan kepala militer negara itu dan komandan tinggi lainnya.

Legitimasi pengadilan mereka dipertanyakan setelah penasihat politik Erdogan menyatakan bahwa para perwira itu telah dijebak oleh kelompok-kelompok di dalam polisi dan peradilan yang oleh pemerintah sekarang juga dituduh mendalangi penyelidian korupsi besar-besaran yang menargetkan sekutu sang perdana menteri.

Militer minggu ini mengajukan komplain hukum, meminta jaksa untuk melihat kembali kasus hukum yang melibat eks militer itu tersebut serta tuduhan oleh pejabat pemerintah bahwa penyelidikan korupsi merupakan konspirasi oleh kelompok yang diduga menyusup ke pengadilan dan polisi .

Metin Feyzioglu mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan dengan Erdogan bahwa keduanya membahas satu rancangan proposal hukum yang bisa mengarah pada peradilan ulang terhadap para perwira militer dan orang-orang lainnya yang beberapa tahun lalu dituduh berkomplot melawan pemerintah .

Erdogan menjawab dengan "hangat dan positif " atas proposal itu dan menginstruksikan Menteri Kehakiman Turki untuk bekerja dengan asosiasi pengacara untuk melakukan perubahan hukum yang memungkinkan, kata Feyzioglu.

Dia mengatakan, di bawah usulan kelompoknya, kasus yang melibatkan perwira militer itu, yang kini sedang dikaji oleh pengadilan tinggi yang menangani banding akan dikembalikan ke pengadilan yang lebih rendah untuk dikaji ulang. Pengadilan baru akan dibuka untuk kasus-kasus yang telah diselesaikan oleh pengadilan yang lebih tinggi.

Semua kasus akan didengar oleh pengadilan pidana biasa, bukan pengadilan khusus yang lebih kontroversial yang menangani kasus terorisme dan terkait keamanan, kata Feyzioglu .

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para perwira militer dan para pendukungnya telah lama mengeluhkan perlakuan tidak adil dan bukti palsu selama persidangan mereka.

Pemerintah telah menunjuk jarinya pada para pengikut ulama Islam moderat yang berbasis di AS, Fethullah Gulen, sebagai pihak di balik penyelidikan korupsi, yang telah menjerat anak tiga menteri pemerintah kabinet Erdogan dan kepala bank milik negara. Gulen, yang berbasis di Pennsylvania dan memerintah kerajaan bisnis global, membantah terlibat dalam adanya penyelidikan korupsi itu.

Militer sekuler Turki melakukan tiga kali kudeta militer sejak tahun 1960, tetapi melihat kekuatan mereka dikekang oleh Erdogan, pemerintahan yang berbasis Islam. Persidangan para perwira militer itu membantu mengakhiri cengkeraman militer terhadap politik negara ini.

Laporan media Turki mengatakan kepala militer Turki telah meminta pemerintah untuk meninjau kasus yang menjerat para perwiranya. Beberapa analis melihat bahwa ini sebagai tanda aliansi yang tak mudah antara pemerintah Erdogan dan militer menghadapi gerakan Fethullah Gulen.

Dalam perkembangan hukum yang terpisah, Sabtu, 4 Januari 2014, tiga legislator Kurdi dibebaskan dari penjara setelah pengadilan tertinggi negara itu memutuskan bahwa masa penahanan yang panjang anggota parlemen itu bertentangan dengan Konstitusi. Sebuah keputusan yang sama, Jumat, 3 Januari 2014, menyebabkan dilepaskannya dua legislator lain yang diadili karena diduga terkait pemberontak Kurdi.

Dua legislator dari partai oposisi sekuler utama Turki yang telah dipenjara karena dituduh berkomplot melawan pemerintah Erdogan juga dibebaskan Desember dan Agustus tahun lalu.

Abcnews.go.com | ABDUL MANAN 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

26 Oktober 2017

Meral Aksener. REUTERS
Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.


Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

4 Agustus 2017

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato dengan latar belakang monumen peringatan korban kudeta militer di Ankara, Turki, 16 Juli 2017. Ratusan ribu warga menghadiri peringatan kudeta militer yang terjadi pada 15 Juli 2016. AP
Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.


Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

18 Juli 2017

Pendukung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkumpul di luar Istana Kepresidenan, saat peringatan gagalnya kudeta di Ankara, Turki, 16 Juli 2017. Turki memperingati gagalnya kudeta militer setahun lalu. AP
Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya


Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

7 Juli 2017

Idil Eser. amnesty.org
Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen


Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

7 Juli 2017

Presiden Jokowi (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelum berangkat untuk kunjungan kenegaraan ke Turki dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 5 Juli 2017. Lawatan ini merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Presiden Recep Tayyip Erdogan ke Jakarta pada 2015. TEMPO/Subekti.
Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.


Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

19 Juni 2017

Pasukan khusus Turki menangkap 11 buronan yang terlibat dalam upaya kudeta yang gagal pada bulan lalu, di provinsi Mugla, Turki, 1 Agustus 2016. REUTERS/Kenan Gurbuz
Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.


Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

16 Juni 2017

Pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan, memukuli pengunjuk rasa anti-Erdogan di depan kedubes Turki di Washington, 17 Mei 2017. presstv.ir
Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.


Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

16 Juni 2017

Pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan, memukuli pengunjuk rasa anti-Erdogan di depan kedubes Turki di Washington, 17 Mei 2017. presstv.ir
Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington


Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

3 Juni 2017

Turki Presiden Recep Tayyip Erdogan, menyampaikan pidato selama reli pendukung sehari setelah referendum, di luar Istana Kepresidenan, di Ankara, Turki, 17 April 2017. AP/Burhan Ozbilici
Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.


Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

2 Juni 2017

Islamic Centre Turki dibuka di Filipina. Aa.com.tr
Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.