TEMPO.CO, Bagdad - Serangkaian bom mobil menghantam Bagdad menyebabkan sedikitnya 44 orang tewas sementara 22 lainnya tewas akibat serangan dua bom bunuh diri di Irak utara.
Menurut keterangan pejabat setempat, ledakan bom itu bersumber dari 11 mobil di delapan kawasan dan di sekitar Ibu Kota Bagdad, Kamis, 17 Oktober 2013. Pada insiden ini, setidaknya 44 orang tewas dan melukai lebih dari 120 orang lainnya.
"Sejumlah serangan termasuk dua bom bunuh diri berlangsung di Irak utara," ujar pejabat yang tak disebutkan namanya.
Salah satu pelaku bom bunuh diri meledakkan sebuah kendaraan di kawasan pemukiman di Al-Muwaffaqiyah, sebuah desa terletak di sebelah timur Mosul yang dihuni oleh minoritas kaum Shabak. Ledakan bom ini mengakibatkan 15 orang tewas dan melukai 50 lainnya.
Pelaku bom bunuh lainnya, kata pejabat yang dirahasiakan identitasnya, mengenakan seragam kepolisian dan meledakkan bahan peledak yang dililitkan di tubuhnya di dalam kafe di Kota Tuz Khurmatzu. Kejadian itu menyebabkan empat orang tewas dan mencederai 27 korban lainnya.
Adapun bom lainnya meledak di dekat sebuah rumah keluarga Shabak di Mosul, dan menewaskan seorang anak serta mencederai tiga orang. Sedangkan kekerasan lainnya membunuh seorang anggota kepolisian dan melukai dua orang dalam sebuah serangan di kota.
Sebanyak 30 ribu komunitas Shabak hampir semuanya tinggal di sebuah desa di timur Mosul. Mereka berbicara dalam bahasa berbeda-beda serta secara tradisional mempraktekan peribadahan campuran Syiah dengan kepercaryaan lokal. Hal itu membuatnya menjadi sasaran serangan oleh kelompok-kelompok bersenjata yang menganggap mereka melakukan peribadahan bidah.
Bulan lalu, sebuah serangan bom bunuh diri dengan sasaran sebuah pemakaman Shabak dekat Mosul menewaskan 26 orang dan melukai 46 orang lainnya.
Utusan khusus PBB, Nickolay Mladev, dalam sebuah pernyataann mengutuk serangan di Al-Muwaffaqiyah, seraya mengatakan, "PBB meminta perhatian agar memberikan perlindungan kepada komunitas minoritas yang terus-menerus menjadi sasaran serangan, termasuk di bidang ekonomi dan sosial."
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler
Bahas Dinasti Atut, Mengapa ICW Tak Hadir di TVOne
Karni Ilyas: Jawara Boleh Hadir, Tapi Jadi Tamu
Siswa SMA Membuat Alat Pendeteksi Banjir
Dituding SBY Bohong, Luthfi Hasan Cuma Senyum
Andi Mallarangeng Ditahan KPK
Sultan Bakal Gunakan BMW X5 untuk Blusukan