TEMPO.CO, Buenos Aires - Presiden Argentina Cristina Fernandez harus istirahat selama sebulan guna mengangkat darah beku di otaknya. "Kondisi ini sangat mengkhawatirkan," kata dokter pribadinya, Senin, 7 Oktober 2013.
Dokter Kepresidenan, Senin, 7 Oktober 2013, mengatakan mereka telah meminta Presiden istirahat sebulan setelah tim dokter menemukan darah beku yang menekan otaknya. "Keadaan ini menyebabkan sakit kepala," ia menjelaskan kepada media, seperti dilansir Al Jazeera, Selasa, 8 Oktober 2013.
Dalam kasus yang dialami sejumlah pasien, darah beku bisa diserap kembali ke dalam tubuh dengan jangka waktu tertentu. Namun, pada kasus ini, situasinya menjadi sangat mendesak. Menurut dokter, Presiden Fernandez merasa lemah dan lengan kiri bagian atasnya tak bisa digerakkan sejak Ahad petang waktu setempat, 6 Oktober 2013.
"Menghadapi gejala semacam ini, tim (dokter) memutuskan untuk melakukan bedah operasi," kata dokter rumah sakit dalam sebuah pernyataan, Senin, 7 Oktober 2013. Dokter itu menambahkan, operasi ini dilakukan dengan cara pengeboran lubang kecil melalui tengkorak untuk menghilangkan darah lama.
Wakil Presiden Amado Boudou dalam pidatonya di depan publik berharap kondisi Presiden cepat pulih. Namun dia tidak menyinggung soal pengambilan kekuasaan sementara selama Presiden menjalani proses pemulihan kesehatan. Saat ini Boudou sedang dalam penyelidikan atas tuduhan korupsi dan pengumpulan harta secara tidak sah.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler Lainnya
Korupsi, Mahfud Md. Siap Potong Jari dan Leher
Ratu Atut Akhirnya Muncul di Hadapan Publik
Dinasti Keluarga Atut & Kemiskinan di Banten
Silsilah Dinasti Banten, Abah Chasan dan Para Istr