TEMPO.CO, Tripoli — Kedutaan Rusia di Tripoli, Libya, diserang massa bersenjata pada Rabu waktu setempat. Massa yang mengamuk menaiki dinding gedung, menghancurkan pagar berlapis baja, dan menembakkan senjata ke udara.
Pejabat senior Libya yang enggan disebutkan namanya menyatakan seorang pengunjuk rasa tewas ditembak aparat keamanan, sedangkan empat orang lainnya terluka. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, kepada radio Ekho Moskvy memastikan kebenaran serangan itu dan menegaskan tidak satu pun staf kedutaan terluka.
Aparat akhirnya berhasil membubarkan demonstran dan kemudian mengevakuasi para diplomat Rusia dan stafnya. Kompleks kedutaan tersebut lalu dijaga dengan ketat.
Beberapa saat kemudian, Perdana Menteri Libya Ali Zeidan dan Menteri Luar Negeri Mohamed Abdelaziz mengunjungi kompleks Kedubes Rusia untuk memeriksa kerusakan yang terjadi. Kantor berita setempat, Libyan Lana melaporkan, kerusakan yang menimpa gedung Kedubes Rusia tidak begitu besar.
Insiden ini diduga dipicu oleh kabar yang beredar bahwa seorang perempuan Rusia membunuh seorang pilot Angkatan Udara Libya pada Selasa lalu. Aparat Libya menangkap perempuan tersebut dan menuduhnya juga melukai ibunda korban. Perempuan Rusia ini diduga adalah istri korban dan insiden ini merupakan kasus kekerasan dalam rumah tangga.
Serangan ke Kedutaan Besar Rusia mengingkatkan kembali pada serangan terhadap gedung Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Benghazi. Dalam insiden itu, Duta Besar Amerika Serikat dan tiga warga AS lainnya tewas.
AP | SITA PLANASARI AQUADINI