TEMPO.CO, Paris - Presiden Prancis Francois Hollande mendukung rencana Barat "menghukum" pemerintahan Presiden Bashar al-Assad di Suriah, yang dinilai menyerang warga sipil menggunakan senjata kimia. Meskipun parlemen kekuatan Barat lainnya, Inggris, menentang aksi mliter ke Suriah. Reuters melaporkan pernyataan Presiden Hollande itu pada Jumat, 30 Agustus 2013.
Dalam sebuah wawancara dengan koran Le Monde, Hollande mengatakan Prancis akan tetap melakukan serangan militer meskipun tanpa Inggris. "Ya. Setiap negara berdaulat untuk ikut serta atau tidak dalam sebuah operasi (militer). Itu berlaku bagi Inggris seperti Prancis," Reuters mengutip perkataan Hollande.
Setelah melalui sebuah perdebatan meletihkan pada Kamis, 29 Agustus 2013, Parlemen Inggris akhirnya menolak mosi yang disampaikan Perdana Menteri David Cameron untuk ikut serta dalam perang melawan Suriah.
Hollande dalam hal itu mendukung serangan militer terhadap Suriah yang dianggap telah membahayakan rakyatnya. Oleh sebab itu, Hollande menjelaskan, Prancis akan bekerja sama dengan sekutu dekatnya.
Dalam sebuah pertemuan dengan kepala oposisi Suriah, Ahmed al-Jarba, di Paris, Kamis, 29 Agustus 2013, Hollande mengatakan, "Setiap persoalan harus diselesaikan dengan solusi politik."
AL ARABIYA | CHOIRUL
Topik Terhangat:
Lurah Lenteng Agung | Pilkada Jatim | Konvensi Partai Demokrat
Berita Terkait
15 Warga Malaysia Memilih Bertahan di Suriah
AS Mulai Kirim Kapal Perusak ke Dekat Suriah
Cina Minta PBB Tahan Diri dalam Sikapi Suriah