TEMPO.CO, Phnom Penh - Tokoh oposisi Kamboja, Sam Rainsy, kembali menginjakkan kaki di kampung halamannya, Jumat, 19 Juli 2013. Dia kabur selama empat tahun terakhir. Kepulangan bekas Menteri Keuangan Kamboja itu disambut ribuan pendukungnya di bandar udara Phnom Penh.
“Saya akan menyelamatkan bangsa untuk Anda, Saudara-saudariku,” kata Rainsy, 64 tahun, kepada pendukungnya dari atas bak mobil pikap, setelah sempat mencium tanah sebagai tanda syukur.
Massa yang hadir menyambut Rainsy menyebabkan kemacetan panjang di jalan menuju bandara. Akibatnya, sejumlah penumpang yang baru saja turun dari pesawat terpaksa keluar dari bandara berjalan kaki membawa tas mereka.
Sekitar 30-40 ribu orang, termasuk biksu, menyambut Rainsy saat kendaraannya bergerak ke tengah kota. Para pendukung meneriakkan “perubahan, perubahan,” di sepanjang jalan Kota Phnom Penh.
"Saya berada di sini untuk melihat dia. Dia satu-satunya orang yang masih bersih," ujar Kong Oun, 66 tahun, yang secara khusus datang dari Provinsi Prey Veng di sebelah tenggara Kamboja.
Rainsy divonis 12 tahun penjara dalam persidangan in absentia pada 2010. Ia didakwa menyebarkan informasi yang salah dan memalsukan peta perbatasan terbaru antara Kamboja dan Vietnam.
Alumnus perguruan tinggi Prancis itu melarikan diri sejak 2009 untuk menghindari persidangan yang dinilainya tidak adil. Lembaga Human Rights Watch mendukung Rainsy dengan menyebutkan saat itu Perdana Menteri Hun Sen tak mempedulikan demokrasi demi mempertahankan kekuasaannya.
Namun Hun Sen pula yang meminta Raja Norodom Sihamoni mengampuni Rainsy bulan ini. Langkah ini dinilai banyak pihak hanya upaya untuk menangkis kritik Amerika Serikat dan Uni Eropa bahwa akan terjadi kecurangan dalam pemilu 28 Juli mendatang.
Kepulangan Rainsy menjadi pedang bermata dua bagi Hun Sen. Sebab, Rainsy yang memimpin partai oposisi Cambodia National Rescue Party (CNRP) akan menantang kekuasaan sang Perdana Menteri yang telah berjalan selama 28 tahun.
Belum diketahui apakah Rainsy dapat ikut serta dalam pemilu. Namun, yang pasti, ia akan memimpin kampanye CNRP yang dimulai pekan depan.
REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita Terpopuler:
Ansor: Berlagak Jagoan, Warga Lawan FPI
Begini Kronologi Bentrok FPI di Kendal
7 Bisnis Spektakuler Incaran Yusuf Mansur
Dahlan Iskan:Yusuf Mansur Mau Beli Bank Muamalat
Dahlan: Saya Tak Mau Nama Yusuf Mansur Jelek