Saudara saudariku,
Kini tiba saatnya untuk meneriakkan tuntutan kita. Hari ini, kita menyerukan pada para pemimpin dunia, untuk mengubah kebijakan strategis mereka pada usaha mencapai perdamaian dan kesejahteraan.
Kami menyerukan pada para pemimpin dunia, agar semua perjanjian damai harus melindungi hak perempuan dan anak. Perjanjian yang mengabaikan hak perempuan, tidak bisa diterima.
Kami menyerukan pada pemerintahan di seluruh dunia, untuk mengadakan pendidikan gratis dan wajib untuk semua anak tanpa kecuali.
Kami menyerukan pada pemerintahan di seluruh dunia, untuk terus berperang melawan terorisme dan kekerasan, serta melindungi anak dari kekejaman dan mara bahaya.
Kami menyerukan pada negara-negara maju, untuk memperluas kesempatan pendidikan untuk anak perempuan di negara-negara berkembang.
Kami menyerukan pada semua masyarakat dan komunitas, untuk bersikap toleran. Untuk menolak prasangka berdasarkan kasta, keyakinan, sekte, agama, warna kulit atau gender. Untuk memastikan ada kebebasan dan kesetaraan bagi perempuan, sehingga mereka bisa sukses.
Kita tidak akan bisa sukses bersama, kalau sebagian dari kita dibelenggu dan tak bisa maju.
Kami menyerukan pada perempuan di seluruh dunia, untuk berani. Untuk menyambut kekuatan di dalam diri mereka dan menyadari potensi mereka sepenuhnya.
Saudara saudariku,
Kami mau sekolah dan pendidikan untuk masa depan yang cerah bagi anak-anak.
Kita akan meneruskan perjalanan kita untuk mewujudkan perdamaian dan pendidikan. Tidak ada yang bisa menghentikan kita.
Kita akan terus bicara untuk hak-hak kita. Kita akan mengubah keadaan dengan suara kita. Kita percaya pada kekuatan kata-kata kita. Kata-kata kita bisa mengubah dunia kalau kita semua bersama, bersatu untuk pendidikan.
Kalau kita mau mencapai cita-cita kita, mari kita mempersenjatai diri dengan pengetahuan, dan mari membuat perisai dari persatuan dan kebersamaan kita.