TEMPO.CO, Washington - Gedung Putih akan menggunakan pertemuan puncak G8 pekan depan untuk mencari dukungan internasional untuk intervensi lebih lanjut di Suriah. Besar kemungkinan, AS akan melakukan langkah lebih jauh ketimbang sekadar bantuan militer terbatas yang diumumkan pada Kamis malam.
Diskusi sedang berlangsung antara AS dan sekutunya atas berbagai pilihan, termasuk zona larangan terbang, dan cenderung akan dibahas selama KTT G8. Dalam forum ini Obama juga dijadwalkan untuk melakukan pembicaraan bilateral dengan Presiden Putin.
"Ini adalah situasi yang mengambang sehingga perlu [Obama] untuk berkonsultasi dengan para pemimpin G8 tentang jenis dukungan yang kami sediakan untuk oposisi," kata deputi penasehat keamanan nasional, Ben Rhodes.
Pada Jumat malam, Obama membahas situasi di Suriah dalam sebuah video conference dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron, Presiden Perancis François Hollande, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Perdana Menteri Italia Enrico Letta menjelang KTT pekan depan di Lough Erne.
Namun, pilihan untuk menggunakan kekuatan udara dan memberlakukan no fly zone masih dilihat sebagai penuh dengan kesulitan, menurut para diplomat di Washington. Selama ini AS dan Inggris tetap waspada untuk tidak terlibat dalam konflik di negara itu.
Terkait isu penggunaan bahan kimia oleh Assad yang diyakini AS, Moskow mengatakan bahwa pihaknya tidak percaya klaim itu. Mereka juga memperingatkan bahwa mempersenjatai para pemberontak akan membahayakan pembicaraan damai.
Yury Ushakov, penasihat kebijakan luar negeri Vladimir Putin, menyatakan Washington telah diberitahu Rusia soal penyebaran senjata kimia. "Tapi saya akan mengatakan terus terang bahwa apa yang disajikan kepada kita oleh Amerika tidak terlihat meyakinkan," katanya. "Ini akan sulit bahkan untuk menyebutnya sebagai fakta."
Kementerian luar negeri Suriah menuduh AS berbohong tentang senjata kimia dan hanya mencari alasan untuk campur tangan. "Gedung Putih mengandalkan informasi palsu bahwa pemerintah Suriah bertanggung jawab untuk menggunakan senjata-senjata ini, meskipun serangkaian pernyataan yang menegaskan bahwa kelompok teroris di Suriah memiliki senjata kimia," kata juru bicara kementerian.
Sebaliknya, sumber-sumber diplomatik AS mengatakan Washington kemungkinan akan bekerja sama dengan sekutu Eropa dan Arab untuk menilai seberapa jauh mendukung pemberontak tanpa memicu konflik internasional yang lebih luas.
GUARDIAN | TRIP B