TEMPO.CO, Madrid - Kelompok-kelompok oposisi Suriah melanjutkan pembicaraan di Madrid, Spanyol, guna melengkapi rancangan solusi politik penyelesaian konflik, Senin, 20-21 Mei 2013. Pembicaraan hari kedua pada Selasa, 21 Mei 2013, dihadiri pula oleh Moaz al-Khatib yang mengundurkan diri dua bulan lalu sebagai pemimpin Koalisi Nasional Suriah.
Khatib mengundurkan diri sebagai pemimpin Koalisi dengan alasan komunitas internasional telah gagal menghentikan konflik yang telah berlangsung selama dua tahun dengan korban jiwa lebih dari 80 ribu orang.
Menteri Luar Negeri Spayol, Jose Manuel Garcia-Margallo, mengatakan, "Berbagai kelompok oposisi penentang Presiden Bashar al-Assad terlibat dalam pembicaraan di Madrid."
Setelah mendapatkan serangan balik dari militer pemerintah, oposisi Suriah mendapatkan tekanan pula dari dunia internasional agar bersedia melakukan dialog dengan pemerintahan Assad.
Menurut catatan PBB, lebih dari 80 ribu jiwa melayang dalam konflik yang telah berlangsung selama dua tahun. Sedangkan 1,5 juta orang lainnya mengungsi meninggalkan negara sejak pecah perlawanan terhadap Presiden Assad pada Maret 2011.
"Pertemuan Madrid dimaksudkan untuk memfasilitasi dialog antara berbagai kelompok gerakan di dalam oposisi Suriah sehingga menjamin adanya persatuan, stabilitas, dan demokrasi di Suriah," ujar Garcia-Margallo
Pada November 2012 lalu, Spanyol mempertimbangkan koalisi sebagai perwakilan sah rakyat Suriah sebagaimana dilakukan oleh beberapa negara Barat dan Arab. Garcia-Margallo, bulan lalu, mengatakan, Madrid mendukung susunan pemerintahah persatuan nasional di Suriah sebagai jalan keluar mengakhiri konflik yang telah berlangsung dua tahun.
Dalam pertemuan yang berlangsung pada Senin, 20-21 Mei 2013, para peserta tidak mengeluarkan deklarasi. Namun Menteri Garcia-Margallo mengatakan, Khatib dijadwalkan bertemu dengannya pada Selasa, 21 Mei 2013.
Keduanya akan membahas situasi Suriah dan upaya internasional terlibat dalam penyelesaian konflik. Sebelum mengundurkan diri, Khatib dihujani kritik karena sikapnya yang terlalu moderat terhadap pemerintahan Assad. Selanjutnya, dia diminta mundur setelah anggota utama koalisi memarahinya karena menawarkan kepada Assad sebuah kesepaktan.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Bisnis Labora Sitorus Dimulai dari Miras Cap Tikus
Begini Kronologi Katon Bagaskara Terjatuh
PKS: Ada yang Mencari-cari Kesalahan Kami
Di Prancis Ada Masjid Gay