TEMPO.CO, Kairo - Pergantian di kabinet Mesir diprediksi bakal rampung pada akhir pekan ini, kata sejumlah surat kabar Mesir. Kocok ulang kabinet ini dilakukan karena lambatnya upaya pemerintah setelah banyak dikritik karena gagal menggerakkan ekonomi yang itu dibutuhkan untuk mencapai kesepakatan pinjaman dengan Dana Moneter Internasional (IMF).
Presiden Mohamed Mursi mengumumkan pada 20 April 2013 bahwa ia akan melakukan reshuffle, dengan harapan dapat menghasilkan kabinet yang lebih inklusif dan dapat membangun konsensus politik di sekitar pembicaraan dengan IMF untuk mendapatkan pinjaman US$ 4,8 miliar.
IMF telah menekankan perlunya dukungan politik yang luas untuk kesepakatan pinjaman karena itu menjadi faktor penting untuk mengurangi krisis ekonomi Mesir. Selain itu, pinjaman itu juga akan membawa langkah-langkah penghematan yang itu sensitif secara politik, seperti kenaikan pajak dan pemotongan subsidi. Kairo gagal mencapai kesepakatan dengan para pejabat IMF bulan lalu.
Perdana Menteri Hisham Kandil mengatakan pada 22 April 2013 mengatakan bahwa reshuffle sebenarnya diperkirakan selesai pada awal pekan lalu. Seorang juru bicara presiden mengatakan pada 24 April itu bahwa penyusunan ulang kabinet dilakukan "dalam beberapa hari". Kenyataannya, penyusunan ulang kabinet itu belum juga rampung awal Mei.
Kandil akan dipertahankan di posisinya, sedangkan lawan paling vokal Mursi kemungkinan tak akan dimasukkan dalam daftar perombakan.
Koran yang dikelola negara, Gomhuria Al, Minggu 5 Mei 2013, mengutip sumber di Ikhwanul Muslimin yang mengatakan, "reshuffle akan terlihat tandanya di akhir minggu". Sumber itu mengatakan, penentuan ini lebih lama dari yang diharapkan karena presiden mencari orang-orang dengan pengalaman yang tepat. Ikhwanul Muslimin adalah kekuatan politik yang mendukung Mursi.
Namun Al Masry Al Youm, surat kabar independen dan kritis terhadap Mursi mengatakan, Kandil berjuang untuk menyelesaikan perombakan karena sejumlah kandidat menolak untuk bekerja dengan dia.
"Anda harus menjadi seorang patriot sejati untuk mengambil pekerjaan di kabinet sekarang," kata Elia Zarwan, seorang analis politik yang berbasis di Kairo. "Tentu oposisi tampaknya jauh lebih nyaman menonton pemerintah saat ini gagal daripada ikut menanggung bersama atas tuduhan kesalahan."
Seorang juru bicara pemerintah yang dihubungi oleh Reuters menolak untuk mengatakan kapan reshuffle akan diumumkan. "Konsultasi itu masih berlangsung," kata Alaa El Hadidi.
Al-Ahram, surat kabar pemerintah lainnya, melaporkan pekan lalu bahwa perombakan akan melibatkan kementerian keadilan, hukum, kebudayaan, pertanian, perencanaan dan kerjasama internasional, serta ekonomi.
Reuters | Abdul Manan