Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Ringkas Penjara Guantanamo, Kuba

Editor

Abdul Manan

image-gnews
AP/Brennan Linsley
AP/Brennan Linsley
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Militer AS telah mengoperasikan Pangkalan Angkatan Laut di Teluk Guantanamo, Kuba, selama lebih dari satu abad. Tapi hanya selama beberapa dekade terakhir ini tempat itu menjadi terkenal karena diguanakan sebagai lokasi penahanan warga negara asing, umumnya terkait kasus terorisme terhadap Amerika. Inilah sejarang ringkasnya.

1903: Perjanjian Kuba-Amerika untuk Penyewaan Teluk Guantanamo
Pada tahun 1903, Amerika Serikat secara resmi diberi izin oleh pemerintah Kuba untuk mendirikan pangkalan militer di dua pantai Teluk Guantanamo di Kuba barat laut, 500 mil di lepas pantai Florida.

1934: Pembaharuan Perjanjian
Pada tahun 1934, Pemerintah Kuba setuju untuk memperbaharui perjanjian sewa Amerika Serikat di Teluk Guantanamo, menetapkan penyewaannya tak terbatas yang tidak bisa dibubarkan kecuali kedua belah pihak setuju untuk melakukannya. Pada saat itu, Kuba juga sepakat untuk menyediakan pasokan ke basis pangkalan Angkatan Laut AS itu.

1964: Pemotongan Suplai dari Pemerintah Kuba
Pada tahun 1964, pemerintah Kuba di bawah pemerintahan Fidel Castro menyatakan bahwa perjanjian Guantanamo telah dipaksakan, dan tidak lagi mengakui bahwa syarat-syarat perjanjian itu sah. Para pejabat militer di Guantanamo dipaksa untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, dengan jaringan listrik dan pasokan air sendiri.

1991-1993: Kamp Bulkeley Digunakan untuk Pengungsi Haiti
Aktivis hak asasi manusia marah ketika 310 imigran Haiti yang positif mengidap HIV dipisahkan dari pengungsi lainnya menyusul kudeta 1991 Haiti dan dipenjara di Kamp Bulkeley, kamp tahanan yang sesak dan tidak sehat. Mereka akhirnya dibebaskan pada tahun 1993 setelah adanya kampanye internasional.

1996: Operasi Marathon Fokus pada Imigran Cina
Fasilitas penahanan Guantanamo secara historis telah digunakan untuk menampung pengungsi dan imigran gelap lainnya yang ditangkap di laut lepas. Di bawah inisiatif anti penyelundupan melalui Operasi Marathon 1996, fasilitas penahanan Guantanamo digunakan untuk merumahkan 120 migran Cina yang berusaha secara ilegal bermigrasi ke Amerika Serikat melalui laut.

1997: Fokus pada Imigran dari Guyana
Guantanamo juga digunakan untuk tahanan migran Guyana yang mencoba untuk mencapai Amerika Serikat melalui laut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2002: Guantanamo Menjadi Tahanan Terorisme
Setelah serangan 11 September 2001, fasilitas penahanan Teluk Guantanamo digunakan untuk rumah yang diduga sebagai musuh pejuang dari Afghanistan dan Irak. Kebanyakan diklasifikasikan sebagai "rekan teroris," bukan teroris sebenarnya atau pemberontak.

2004: Tuduhan Penyiksaan
Pada tahun 2004, tahanan Guantanamo mulai didekati kelompok hak asasi manusia yang memprotes adanya teknik penyiksaan terhadap tahanan. Hal ini kemudian diperkuat oleh dokumen militer menunjukkan bahwa penggunaan beberapa teknik yang umum dianggap penyiksaan - seperti berdiri secara paksa, kurang tidur, suara keras, dan waterboarding - mungkin telah digunakan di fasilitas Guantanamo.

2006: Kasus Hamdan v Rumsfeld
Putusan Mahkamah Agung dalam kasus Hamdan v Rumsfeld secara jelas menetapkan bahwa tahanan Guantanamo dilindungi oleh Konvensi Jenewa, dan tidak bisa ditahan secara permanen tanpa pengadilan atau diperlakukan secara tidak konsisten dengan Konvensi itu.

2009: Obama Mengumumkan Rencana untuk Menutup Guantanamo dalam Tahun
Pada tanggal 21 Januari 2009, baru dilantik sebagai Presiden AS, Barack Obama mengeluarkan perintah eksekutif pertamanya: meminta penutupan fasilitas penahanan dalam waktu satu tahun, dan melakukan kajian segera kasus atas setiap kasus dari para tahanan.

2013: Janji Kedua Obama
Pada awal tahun 2013, tahanan Guantanamo mulai melakukan mogok makan. Hingga April, yang melakukan mogok sekitar 1000 dari 166 tahanan. Pada 30 April, Obama kembali menyampaikan janjinya untuk menutup fasilitas penahanan itu.

Civilliberty.about.com | Reuters | Abdul Manan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Salah Abdelsalam. Foto : Wikipedia
Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup


Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Sketsa seniman pengadilan Prancis Elisabeth de Pourquery yang menunjukkan Salah Abdeslam, salah satu tersangka kelompok yang diduga melakukan serangan Paris November 2015, dipajang di atas meja selama wawancara dengan Reuters di rumahnya di dekat Paris, Prancis, 27 September. 2021. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang


Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Polisi Prancis dengan perisai pelindung berjalan di antrean dekat gedung konser Bataclan menyusul penembakan fatal di Paris, Prancis, 14 November 2015. Orang-orang bersenjata dan pengebom menyerang restoran, bar, dan gedung konser yang ramai di lokasi sekitar Paris pada Jumat malam, menewaskan puluhan orang dalam apa yang digambarkan oleh Presiden Prancis sebagai serangan teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya. [REUTERS/Christian Hartmann/File Foto]
Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.


Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

20 Juni 2017

Sebuah mobil menabrak van polisi di Avenue des Champs-lysees di Paris. REUTERS
Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

Teror Paris kembali terjadi ketika pengemudi mobil sedan meledakkan diri saat berusaha menabrak iringan mobil polisi.


Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

7 Juni 2017

Polisi berjaga di depan Katedral Notre Dame, Paris, setelah terjadi serangan, Selasa, 6 Juni 2017 (Reuters)
Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

Pelaku penyerang perwira polisi di Katedral Notre-Dame, dalam teror di Paris, Selasa waktu setempat dalam aksinya sempat mengatakan: Ini untuk Suriah


Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

7 Juni 2017

Polisi berjaga di depan Katedral Notre Dame, Paris, setelah terjadi serangan, Selasa, 6 Juni 2017 (Reuters)
Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

Teror terjadi di Paris. Seorang pria menyerang polisi di depan Katedral Notre Dame, Paris.


Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

12 Oktober 2016

Peringatan yang dikeluarkan polisi Prancis lewat twitter tentang Salah Abdeslam, tersangka pelaku teror di Paris, pada November 2016. Salah Abdeslam ditangkap polisi antiteror Belgia, pada 18 maret 2016. REUTERS/POLICE NATIONALE
Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

Pengacara sempat memprotes kamera pengawas di sel Abdeslam.


Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

1 Agustus 2016

Pastor Abbe Jacques Hamel (kiri). Gereja Gambetta di Saint-Etienne-du-Rouvray. mirror.co.uk
Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

Polisi Prancis menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam
pembunuhan terhadap seorang pastor di sebuah gereja di Normandia.


Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

28 Juli 2016

Seorang polisi berjaga di depan Balai Kota setelah dua penyerang menyandera lima orang di Gereja Saint-Etienne-du -Rouvray, Normandy, Prancis, 26 Juli 2016. Ini merupakan serangan teroris kedua di Prancis selama bulan Juli. REUTERS/Pascal Rossignol
Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

Jenazahnya lebih sulit diidentifikasi daripada Kermiche karena tubuhnya sudah rusak dalam penembakan.


JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

16 Juli 2016

Wakil Presiden Jusuf Kalla. TEMPO/Imam Sukamto
JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

Sesi Retreat KTT ASEM membahas isu-isu mengenai Brexit, migrasi, terorisme, serta isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan itu.