TEMPO.CO, Tripoli - Sejumlah pria bersenjata dengan membwa truk pick-up mengepung kantor Kementerian Kehakiman Libya di Tripoli, Selasa 30 April 2013. Mereka mendesakkan tuntutan agar mantan para pembantu diktator yang terguling dan terbunuh tahun 2011, Muammar Gaddafi, dilarang menduduki posisi penting di pemerintahan.
Ketegangan antara pemerintah dan milisi bersenjata telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Ini terjadi setelah pemerintah melakukan kampanye luas untuk mengusir orang-orang bersenjata dari markas mereka di ibukota Tripoli.
Milisi awalnya mengepung Kementerian Luar Negeri, Minggu 28 April 2013. Mereka juga menyasar kantor pemerintah lainnya untuk mendorong adanya undang-undang yang melarang mantan pembantu Gaddafi untuk bertugas di pemerintahan.
Kerusuhan yang terjadi sebelumnya memaksa Kongres Umum Nasional untuk menunda pertemuannya, yang semula dijadwalkan Selasa menjadi Minggu. Seorang juru bicara mengatakan, penundaan ini akan memberi mereka waktu untuk mempelajari usulan yang dikemukakan para milisi.
Jika disahkan, hukum semacam ini bisa memaksa keluar beberapa menteri dari era sebelumnya serta pemimpin kongres.
Meningkatnya protes oleh kelompok bersenjata pada pekan ini telah meningkatkan kekhawatiran atas masalah keamanan di Tripoli dan mendorong Kedutaan Besar Jerman untuk menangguhkan beberapa kegiatan.
Reuters | Abdul Manan