TEMPO.CO, Moskow - Orang tua Tamerlan dan Dzokhar Tsarnaev, dua pelaku pengeboman di Boston, batal terbang ke Amerika Serikat. Pasangan paruh baya ini memilih menyingkir ke sebuah desa di selatan Rusia untuk berlindung dari sorotan publik.
Anzor Tsarnaev mengatakan, dia yakin tak akan diizinkan untuk melihat anaknya yang kini berada dalam tahanan, yang dijaga ketat polisi. Tiga orang meninggal dan 264 orang terluka setelah dua bom yang dipasang kakak-beradik Dzokhar dan Tamerlan Trasnaev meledak dekat garis finis dalam ajang lari Boston Marathon. Tamerlan tewas dalam baku-tembak dengan petugas.
"Sayangnya, saya tidak bisa membantu anak saya dengan cara apa pun. Saya berhubungan dengan Dzhokhar dan pengacara saya. Mereka mengatakan akan memberi tahu saya (apa yang harus dilakukan)," kata Tsarnaev dalam sebuah wawancara di desa tempat ia dan istrinya pindah.
"Saya tidak akan ke Amerika Serikat. Untuk saat ini saya di sini dulu. Saya sedang sakit," kata Tsarnaev. Reuters yang menemuinya di sebuah desa yang dirahasiakan menyebutkan, wajahnya tirus dan lelah. Tsarnaev mengatakan, ia menderita tekanan darah tinggi dan gangguan jantung.
Sebelumnya, Tsarnaev mengatakan, ia berencana untuk melakukan perjalanan ke Amerika Serikat demi melihat Dzhokhar dan mengubur anak tertuanya, Tamerlan, yang tewas dalam perburuan empat hari setelah pengeboman. Mengenakan kemeja hitam dan celana panjang hitam, ia penuh semangat membela anak-anaknya yang menurut dia tak bersalah, dengan mengatakan mereka tidak ada hubungannya dengan ekstremis Islam.
"Saya merasa putus asa. Kami adalah orang-orang sederhana. Kami mencoba memahami. Kami diserang dari semua sisi," katanya, sambil memegangi kepalanya. "Saya tidak tahu apakah saya harus berbicara atau diam. Saya tidak ingin menyakiti anak saya."
REUTERS | TRIP B
Topik terhangat:
Gaya Sosialita | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga
Inilah Dinasti Politik Partai Demokrat
Susno Duadji Buron
Jika Susno Ditetapkan Buron, Kedaluwarsa 18 Tahun
Casillas ke Arsenal Jika Mourinho Masih di Madrid
Kejagung Buru Buronan Susno Duadji