TEMPO.CO, Jakarta - Zubeidat Tsranaeva, ibu Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev, tidak percaya jika kedua anaknya terlibat ledakan bom Boston Maraton. "Tidak mungkin mereka melakukan hal seperti itu," kata Zubeidat Tsarnaeva kepada kantor berita Russia Today. "Saya benar-benar yakin semua ini adalah jebakan!"
Selama ini, kata Zubeidat Tsarnaeva, kedua putranya tidak pernah menyimpan rahasia. Mereka selalu terbuka kepada dia. "Jika ada orang yang harus tahu, itu adalah aku. Mereka tak akan menyembunyikannya, satu patah kata pun."
Ketidakpercayaan juga muncul dari teman-teman Dzhokhar di sekolah menengah umum Cambridge Rindge & Latin. Satu adik kelas Dzhokhar, Eric Marcado, bercerita, remaja 19 berusia tahun itu pernah bekerja sebagai lifeguard di Harvard University. "Kami adalah teman di SMA, bergaul dan berpesta bersama," kata Mercado di CNN.
Kabar keterlibatan Dzhokhar membuat kaget teman-teman SMA-nya. Sebab selama ini, kata Mercado, tidak pernah ada tanda-tanda jika ia akan berbuat nekat. "Kami benar-benar terkejut, Dzhokhar bukan orang yang anarkistis."
Tetangga Dzhokhar, yang juga mantan guru SMA-nya, Larry Aaronson, mengatakan bahwa mahasiswa University of Massachusetts Dartmouth itu adalah anak baik. "Ia begitu senang tinggal di sini," kata Aaronson. "Dzhokhar anak yang riang, penyayang, dan peduli dengan orang lain."
Polisi membekuk Dzhokhar pada Jumat malam, 19 April 2013. Ketika itu ia tengah bersembunyi dalam perahu yang ada pada halaman belakang sebuah rumah di Watertown. Dalam penangkapan itu, Dzhokhar mengalami luka tembak. Sedangkan kakaknya, Tamerlan Tsarnaev, telah meninggal dan dibawa ke Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston.
CNN | CORNILA DESYANA
Topik Hangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo
Berita Terpopuler:
Kena Gusur, Warga Waduk Pluit Marah kepada Jokowi
Begini Tampang Tersangka Bom Boston Sesuai CCTV
Lion Air Jatuh, Boeing Beri Penghargaan Pilot
Jokowi Dilarang 'Nyapres'
Jokowi Tak Suka Ujian Nasional