TEMPO.CO, Mae Surin -- Kebakaran hebat melanda kamp pengungsi Myanmar di Mae Surin, Provinsi Mae Hong Son, Thailand utara, Jumat malam waktu setempat. Kementerian Dalam Negeri Thailand melaporkan, pada Sabtu, 23 Maret 2013, sebanyak 45 orang tewas dan 100 lainnya terluka dalam musibah tersebut.
"Sebagian besar korban tewas akibat terbakar, dan jenazah korban sangat sulit dikenali," kata seorang juru bicara pemerintah Provinsi Mae Hon Song.
Musibah ini juga menghanguskan 400 rumah, dan 2.300 orang kehilangan tempat tinggal. Biro Mitigasi dan Pencegahan Bencana Thailand juga melaporkan, sebuah sekolah, klinik, dan dua gudang makanan hancur dalam tragedi ini.
Pemicu kebakaran kamp pengungsi yang sudah berdiri sejak 1992 dan menampung sekitar 3.500 pengungsi Myanmar itu hingga kini masih diselidiki. Tapi pemerintah menduga kebakaran itu dipicu dari api kompor yang tidak diawasi pemiliknya.
Setelah api menjilat, angin kencang membuat api dengan cepat menjalar dan menghanguskan permukiman pengungsi yang sebagian besar dibuat dari bambu. Sebagian besar korban tewas diyakini adalah anak-anak, perempuan, dan orang tua.
Badan Dunia untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) mengatakan akan menyediakan alas plastik, selimut, dan bantuan lain untuk dikirim ke tempat penampungan.
"Kami sangat sedih dengan insiden tragis ini dan akan melakukan apa pun yang kami bisa untuk memberikan bantuan," ujar Mireille Girard, perwakilan UNHCR di Thailand.
Sebanyak 10 kamp pengungsi berdiri di sepanjang perbatasan Myanmar-Thailand dan menampung sedikitnya 130 ribu pengungsi, yang mulai memasuki wilayah Thailand pada 1980-an.
GLOBAL POST | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita terpopuler:
Kronologi Serangan ke Penjara Sleman
Serangan Jantung, Ricky Jo Meninggal Dunia
Korban Penembakan Terduga Kopassus Terkapar di Sel
Anggota Kopassus Diduga Serbu Penjara di Sleman
Kondisi Korban Tembak Terduga Kopassus Mengerikan
Terduga Kopassus Penyerang LP Sleman Rebut CCTV
Adi Bing Slamet 'Diserbu' Pengikut Eyang Subur