Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Krisis Suriah, Setelah Dua Tahun

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Pemandangan setelah 2 ledakan menghancurkan Universitas Aleppo, Suriah, Selasa (15/1), dari foto yang dirilis oleh SANA. REUTERS/SANA
Pemandangan setelah 2 ledakan menghancurkan Universitas Aleppo, Suriah, Selasa (15/1), dari foto yang dirilis oleh SANA. REUTERS/SANA
Iklan

TEMPO.CO, Damaskus - Awalnya adalah demonstrasi damai 15 Maret 2011 lalu. Massa meminta Presiden Bashar al-Assad, yang keluarganya telah berkuasa di Suriah sejak 1971, untuk mundur. Demonstrasi ini merupakan bagian dari gelombang pemberontakan musim semi Arab, yang dikenal dengan Arab Spring, yang sebelumnya sudah mulai di Tunisia, Mesir, Libya, dan sejumlah negara di kawasan ini.

Pada 22 April, pasukan keamanan menembaki kerumunan massa di Deraa, pinggiran Kota Damaskus, yang menyebabkan 72 tewas. Demonstrasi berlanjut dan pemerintah mengirim tentara untuk memadamkannya. Akhirnya, aksi damai itu pun bermetamorfosa menjadi pemberontakan bersenjata oleh kelompok oposisi untuk menjatuhkan Assad.

Konflik yang berumur dua tahun ini menyebabkan sekitar 70 ribu orang kehilangan nyawa, dan lebih dari satu juta melarikan diri dari Suriah, tapi hingga hari ini belum ada tanda akan segera berakhir.

Kepala Komisi Tinggi PBB urusan Pengungsi Antonio Guterres memberi peringatan tanda bahaya. "Dua tahun setelah dimulainya krisis Suriah, kita menyaksikan eskalasi mengejutkan dari konflik yang mempercepat krisis dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Guterres saat di Beirut, Lebanon, Jumat 15 Maret 2013.

Kekhawatiran itu kian bertambah dengan keinginan Prancis dan Inggris untuk mengakhiri embargo senjata agar bisa mempersenjatai pemberontak dalam melawan Assad. Embargo senjata Uni Eropa terhadap Suriah diperbarui 28 Februari lalu dan berlaku tiga bulan ke depan. Suriah dan sekutu utamanya, Russia, menentang rencana itu karena melanggar hukum internasional.

Pengungsi yang terus mengalir keluar menyulitkan negara tetangga, meski dampak terbesar dari krisis ini adalah ekonomi Suriah. Mantan wakil perdana menteri Suriah untuk Urusan Ekonomi Abdullah al-Dardari mengatakan, perbaikan kerusakan akiabt perang dua tahun ini menelan biaya hingga US$ 80 miliar. "Ekonomi Suriah bisa berkeping-keping jika terus seperti ini," kata Dardari.

Saat pemerintah terus memerangi oposisi, Suriah juga berjuang untuk mengatasi berkurangnya cadangan devisa, naiknya defisit anggaran dan perdagangan, serta jatuhnya mata uang Suriah.

Samir al-Taqi, mantan anggota parlemen Suriah mengatakan, selain situasi makro, yang lebih mengkhawatirkan adalah runtuhnya ekonomi mikro. Ia memberi contoh Aleppo, yang sebelumnya memiliki sekitar 9.000 bengkel-bengkel kecil untuk memproduksi sepatu untuk ekspor dan 10.000 lainnya untuk pembuatan tekstil. Kebanyakan dari mereka sekarang tutup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelum terjadi pemberontakan, kata Taqi, perekonomian negara itu bernilai sekitar $ 60 miliar. Sejak 2011, nilainya menyusut 35-40 persen. Pengangguran juga kini melonjak menjadi 33 persen dari sebelumnya 8,3 persen. Data yang dirilis Pusat Penelitian Kebijakan Suriah awal tahun ini mengatakan, kerugian ekonomi selama 22 bulan terakhir ini sekitar US$ 48,4 miliar atau hampir 82 persen dari PDB tahun 2010.

Industri pertanian Suriah porakporanda oleh konflik, padahal sektor ini memberi pekerjaan sekitar 8 juta orang. Sektor pariwisata, yang sekitar 5 persen dari PDB pada tahun 2011, memang kurang berkembang. Sebelum pemberontakan meletus, sektor ini memberikan 270.000 pekerjaan.

Produksi minyak negara itu juga terpukul. Sebelum krisis, Suriah memproduksi 400.000 barel minyak per hari, sedangkan dikonsumsi 300.000 barel. Namun, adanya sanksi internasional memaksa Suriah untuk mengurangi produksinya. "Sanksi international, disamping mengurangi pendapatan minyak dan pajak, juga menyebabkan 'kejutan' fiskal bagi Suriah," tulis Pusat Penelitian Kebijakan Suriah. Mereka memperkirakan total utang publik mencapai 46,2 persen dari PDB tahun 2013.

Pemerintah dapat mengandalkan pada neraca dari bank sentral dan bank swasta, tapi itu hanya masalah waktu sebelum sumber daya ini habis. Defisit diperkirakan mencapai US$ 10 miliar pada 2013, dibandingkan defisit 2012 sebesar US$ 3 miliar. "Jika konflik berhenti hari ini, kita masih bisa menyelamatkan negara, ekonomi, masyarakat, kesatuan, dan kedaulatan," kata Dardari.

Jika tidak? Pengangguran akan mencapai 58 persen jika perang berlangsung sampai 2015, dan jumlah warga yang jatuh ke dalam kemiskinan absolut, hidup dengan kurang dari US$1,25 per hari, bisa menjadi 44 persen --dari 12 persen sebelum konflik.

Al Arabiya | Dailystar Lebanon | BBC | Abdul Manan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

Bahrun Naim saat menjalani sidang kepemilikan amunisi di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2011. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim diduga berada di balik serangan teror bom Sarinah di jalan MH Thamrin, Jakarta. ANTARA/DOK SOLOPOS/Dwi Prasetya
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.


Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Bana al-Abed dengan ibunya, Fatemah, di dekat Bryant Park di New York. nytimes.com
Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.


Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Relawan medis White Helmet. middleeasteye.net
Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal


Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Sejumlah pengungsi Suriah berada di sekitar puing-puing kamp yang terbakar di kota Bar Elias, lembah Bekaa, Lebanon, 4 Juli 2017. REUTERS/Hassan Abdallah
Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.


Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto menyerahkan dua ambulans sumbangan dari rakyat Indonesia kepada rakyat Suriah, 26 Juli 2017. KBRI Damaskus
Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah


Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Seorang petugas berada dalam satu ruangan di rumah sakit bawah tanah Suriah. thesun.co.uk
Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah


Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Ratusan potongan tangan manekin berserakan di depan gerbang Kedutaan Rusia di London, Inggris, 3 November 2016. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap serangan yang dilancarkan Rusia di Aleppo, Suriah. REUTERS
Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.


Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Pro-Assad dan oposisi berkelahi saat debat di televisi. independent.co.uk
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah


Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Seorang petugas berusaha menyelamatkan anak yang terkena serangan gas yang diduga beracun kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 6 Maret 2017. Sekitar 100 orang tewas dan lebih dari 350 lainnya menderita sakit akibat serangan gas tersebut. Social Media Website via Reuters TV
Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.


Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Roba Al-Hajli, jurnalis pro-Assad yang dikeluarkan dari gedung PBB di Genewa. english.alarabiya.net
Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.