TEMPO.CO, Frankfurt - Otoritas Jerman melarang keberadaan tiga kelompok Islam karena dianggap anti-demokrasi dan berusaha memaksakan berlakunya syariah Islam.
Tiga kelompok yang dilarang tersebut adalah DawaFFM, Islamische Audios, dan An-Nussrah. Ketiganya, menurut otoritas Jerman, telah mengajarkan doktrin radikal Salafi.
Pada Rabu, 13 Maret 2013, polisi Jerman menggeruduk markas mereka untuk membubarkan kegiatan. Namun tidak satu pun aktivis Islam ini ditahan.
Pejabat Jerman mengatakan video yang dibuat oleh DawaFFM, di beberapa bagian, telah menginspirasi seseorang menembak mati dua penerbang Amerika Serikat di bandar udara Frankfurt pada 2011. Sedangkan An-Nussrah dianggap sebagai bagian dari organisasi Millatu Ibrahim, yang dilarang sejak Juni 2012.
"Salafi, mewakili kelompok yang dilarang saat ini, adalah tidak sesuai dengan sistem demokrasi yang kami anut, yakni penuh kedamaian," kata Menteri Dalam Negeri Hans-Peter Friedrich dalam sebuah pernyataan.
"DawaFFM, Islamische Audios, dan An-Nussrah bertujuan mengubah masyarakat kami ke jalan agresif agar supaya demokrasi dapat digantikan oleh sistem Salafi dan negara berdasarkan hukum syariah," ujarnya.
Saat ini, diyakini sekitar 4.000 orang aktif di kelompok Salafi di Jerman. Jumlah ini di luar populasi masyarakat muslim Jerman, yang mencapai empat juta jiwa. Belum ada pernyataan dari ketiga kelompok itu terkait dengan larangan yang diterapkan pemerintah Jerman.
BBC | CHOIRUL
Berita lain:
Siapa Jorge Bergoglio, Sri Paus yang Baru?
Jorge Mario Bergoglio Terpilih Sebagai Paus Baru
Paus Baru Terbang ke Roma dengan Tiket Ekonomi
Alasan Jorge Bergoglio Pakai Nama Paus Francis
Dari Afganistan, Scola Dijagokan sebagai Paus Baru