Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelompok Kiri Turki Serang Kedubes AS  

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Kantor Kedutaan Amerika Serikat di Ankara, Turki, yang dibom (2/1). REUTERS/Yavuz Ozden/Milliyet Daily Newspaper/Handout
Kantor Kedutaan Amerika Serikat di Ankara, Turki, yang dibom (2/1). REUTERS/Yavuz Ozden/Milliyet Daily Newspaper/Handout
Iklan

TEMPO.COIstanbul  -  Kelompok kiri Turki yang menuding Washington memperbudak negerinya  meledakkan bom bunuh diri di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ankara.  Ecevit Sanli, anggota Tentara Pembebasan Rakyat Revolusioner (DHKP-C)  meledakkan dirinya di gerbang Kedubes AS, Jumat. 

Dalam ledakan itu, seorang petugas keamanan asal Turki tewas. Kelompok DHKP-C  tercatat sebagai kelompok teroris anti-AS dan pemerintah Turki.  Mereka memposting  pernyataan di Internet yang menuding  Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan sebagai ‘boneka ‘ AS.

“Amerika pembunuh! Kamu tidak dapat kabur dari kemarahan rakyat,” kata situs “Rakyat Menangis”. Di sebelah foto Sanli mengenakan baret hitam dan pakaian ala militer berikat pinggangkan bom.

Situs juga memperingatkan PM Erdogan sebagai target.

Turki merupakan sekutu penting AS di Timur Tengah, dengan kepentingan yang sama, mulai dari ketersediaan energy hingga konterterorisme. Kelompok kiri termasuk DHKP-C menentang keras pengaruh AS yang dianggap sebagai penjajah terhadap negeri mereka.

Tes DNA mengkonfirmasikan Sanli sebagai pelaku bom bunuh diri, kata kantor Gubernur Ankara. Disebutkan Sanli kabur dari Turki satu dekade lalu dan dicari-cari pemerintah.

Lahir tahun 1973  di kota pelabuhan Laut Hitam, Ordu, Sanli dipenjarakan tahun 1997 karena menyerang pos polisi dan seorang staf akademi militer di Istanbul.  Hukumannya ditangguhkan setelah jatuh sakit akibat mogok makan. Sejak itu tidak pernah dipenjarakan lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah dijatuhi hukuman seumur hidup 2002, Sanli kabur dari Turki. Menteri Dalam Negeri U mamer Guler mengatakan dia masuk kembali ke Turki dengan dokumen palsu.

Erdogan yang menyatakan DHKP-C bertanggung jawab beberapa jam setelah serangan mengadakan pertemuan dengan   menteri dalam negeri, menteri luar negeri, panglima angkatan bersenjata dan kepala keamanan negara di Istanbul, Sabtu.

Tiga orang ditahan di Istanbul dan Ankara terkait dengan serangan itu. Gedung Putih mengutuk serangan sebagai tindakan terror. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa menyebutnya sebagai tindakan keji.

Dalam pernyataannya DHKP-C meminta Washington memindahkan rudal Patriot, yang akan beroperasi mulai Senin sebagai bagian dari sistem pertahanan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), dari Turki.  Rudal itu ditempatkan bersama sistem dari Jerman dan Belanda untuk menjaga Turki, dari kemungkinan merembetnya  perang di Suriah.

REUTERS | NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

26 Oktober 2017

Meral Aksener. REUTERS
Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.


Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

4 Agustus 2017

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato dengan latar belakang monumen peringatan korban kudeta militer di Ankara, Turki, 16 Juli 2017. Ratusan ribu warga menghadiri peringatan kudeta militer yang terjadi pada 15 Juli 2016. AP
Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.


Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

18 Juli 2017

Pendukung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkumpul di luar Istana Kepresidenan, saat peringatan gagalnya kudeta di Ankara, Turki, 16 Juli 2017. Turki memperingati gagalnya kudeta militer setahun lalu. AP
Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya


Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

7 Juli 2017

Idil Eser. amnesty.org
Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen


Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

7 Juli 2017

Presiden Jokowi (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelum berangkat untuk kunjungan kenegaraan ke Turki dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 5 Juli 2017. Lawatan ini merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Presiden Recep Tayyip Erdogan ke Jakarta pada 2015. TEMPO/Subekti.
Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.


Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

19 Juni 2017

Pasukan khusus Turki menangkap 11 buronan yang terlibat dalam upaya kudeta yang gagal pada bulan lalu, di provinsi Mugla, Turki, 1 Agustus 2016. REUTERS/Kenan Gurbuz
Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.


Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

16 Juni 2017

Pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan, memukuli pengunjuk rasa anti-Erdogan di depan kedubes Turki di Washington, 17 Mei 2017. presstv.ir
Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.


Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

16 Juni 2017

Pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan, memukuli pengunjuk rasa anti-Erdogan di depan kedubes Turki di Washington, 17 Mei 2017. presstv.ir
Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington


Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

3 Juni 2017

Turki Presiden Recep Tayyip Erdogan, menyampaikan pidato selama reli pendukung sehari setelah referendum, di luar Istana Kepresidenan, di Ankara, Turki, 17 April 2017. AP/Burhan Ozbilici
Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.


Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

2 Juni 2017

Islamic Centre Turki dibuka di Filipina. Aa.com.tr
Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.