TEMPO.CO, Mubi - Pemerintah Nigeria memberlakukan jam malam menyusul tewasnya 25 mahasiswa oleh serangan sejumlah pria bersenjata di Kota Mubi, negara bagian Damawa, sebelah utara Nigeria. Demikian keterangan polisi kepada media, Selasa, 2 Oktober 2012.
"Serangan berlangsung pada Senin, pukul 22.00 malam waktu setempat, 1 Oktober 2012, ketika penyerang menyerbu penginapan mahasiswa di luar kampus akademi Federal Polytechnic Mubi," kata salah seorang mahasiswa, Danjuma Aiso.
Seorang pejabat senior kepolisian mengatakan kepada Al Jazeera, sejumlah pria bersenjata tak dikenal memasuki penginapan mahasiswa dan membunuh sedikitnya 25 orang.
Pejabat setempat membenarkan bahwa telah terjadi serangan mematikan terhadap mahasiswa di wilayahnya. Yushau Shuaib, juru bicara Badan Manajemen Darurat Nasional, mengatakan "Sejumlah orang telah tewas."
Dia mengatakan belum begitu jelas apakah pelaku berasal dari kelompok Boko Haram, kelompok bersenjata yang kerap melakukan serangan. Dia juga tidak bisa memastikan apakah penyerangan terjadi akibat perselisihan antara kelompok-kelompok politik di perguruan tinggi tersebut.
Menurut sejumlah pejabat, serangan itu kemungkinan terkait dengan pemilihan pimpinan mahasiswa yang belum lama ini memasuki awal tahun ajaran baru. Shuaib mengatakan dugaan tersebut didasarkan laporan yang masuk bahwa salah satu korban tewas merupakan calon dalam pemilihan tersebut.
"Para algojo itu memasuki setiap ruangan, membantai mereka (mahasiswa) satu per satu," kata saksi mata Mohammed Awal yang berhasil lolos dari serangan. Dia menambahkan, beberapa mahasiswa tewas ditembak dan sebagian lagi dibantai dengan parang.
Kantor berita Reuters melaporkan, kini, polisi sedang menginvestigasi kejadian berdarah di perguruan tinggi tersebut guna mengetahui apakah motivasi pembunuhan ini terkati dengan pemilihan pimpinan mahasiswa di internal perguruan tinggi.
Juru bicara kepolisian negara bagian Adamawa, Ibrahim Muhammad, mengatakan 25 pria tewas terdiri dari 19 mahasiswa Federal Polytechnic Mubi, tiga mahasiswa akademi lainnya, seorang pensiunan tentara, seorang satpam, serta satu pria tua. Dia mengatakan pekan lalu polisi menyerbu asrama mahasiswa sebagai bagian perlawanan terhadap Boko Haram.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita lain:
Masak Rusa Korban Tabrak Lari, Resto Ini Ditutup
Negara Uni Eropa yang PLTN-nya "Bermasalah"
Ratusan PLTN di Eropa Tak Siap Jika Kena Bencana
Pemilik Facebook Bangga Pakai Kaos Abu-Abunya
Suriah Kirim Pasukan Tambahan Gempur Aleppo