TEMPO.CO, Tripoli - Amerika Serikat menarik beberapa staf kedutaannya di ibu kota Libya, Tripoli, dengan alasan keamanan. Penarikan itu, kata staf kantor Kementerian Luar Negeri, diharapkan hanya berlangsung sementara. Mereka dijadwalkan akan kembali bertugas pada pekan depan.
"Penarikan ini sifatnya sementara demi keamanan. Kami akan meninjau kembali perkembangannya hingga pekan depan," ujar salah seorang pejabat Kementerian Luar Negeri di New York, Kamis, 27 September 2012, usai menemani Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dalam Sidang Umum PBB.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Libya, Christopher Stevens, dan tiga anggota stafnya tewas dalam sebuah serangan demonstrasi di kantor konsulat Amerika di Benghazi, Libya Timur, Selasa, 11 September 2012. Unjuk rasa itu dipicu oleh film yang dianggap menghina Islam, Innocence of Muslims.
Stevens tewas akibat menghirup asap ketika dia terperangkap sendirian di dalam ruangan konsulat yang terbakar akibat dihantam mortir oleh sejumlah militan. Diplomat lainnya, Sean Smith, dan dua petugas keamanan Amerika juga tewas dalam insiden tersebut.
Pejabat senior Kementerian menolak menjelaskan berapa jumlah staf kedutaan yang ditarik dan tak bersedia membicarakan secara khusus. Namun, dalam sebuah pernyataan di website Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tripoli disebutkan kemungkinan akan terjadi demonstrasi besar-besaran anti-Amerika di Tripoli dan Benghazi, pada Jumat, 28 September 2012. "Bakal ada demontrasi lanjutan di Benghazi," ujarnya.
AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Jokowi Pangkas 52 Persen Anggaran Pelantikan
Remaja Pembacok Alawy Tertangkap di Yogyakarta
Ayah FR Pengusaha di Bali
Tersangka Pembunuh Alawy Ternyata Anak Kos-kosan
Bekas Bos BNN Singapura Paksa Wanita Ini Oral Seks