TEMPO.CO, New York - Seorang jenderal Angkatan Darat menghadapi tuduhan pelecehan seksual dan beberapa tuduhan lain selama bertugas di luar negeri. Salah satu tuduhan yang paling fatal adalah dugaan melakukan sodomi paksa terhadap bawahannya.
Perwira yang diidentifikasi sebagai Brigjen Jeffrey Sinclair, juga menghadapi tuduhan yang mencakup kepemilikan alkohol dan materi pornografi, penyalahgunaan wewenang, dan menganiaya bawahannya, juru bicara Kolonel Kevin Arata mengatakan dalam konferensi pers. "Brigadir Jenderal Jeffrey A. Sinclair juga didakwa dengan beberapa pelanggaran atas disiplin militer," kata kolonel.
Sebelum Sinclair menghadapi persidangan di pengadilan militer, penegak hukum akan melakukan apa yang dikenal sebagai hearing Pasal 32 untuk menentukan apakah ada cukup bukti untuk melanjutkannya. Tanggal persidangan belum ditetapkan.
Sinclair dipulangkan lebih awal dari penugasannya di Afghanistan di mana ia menjabat sebagai wakil komandan markas Divisi Airborne ke-82. Mengenai detail apa saja yang dilakukannya di negeri itu, Arata enggan menyebutkannya. "Tidak pantas untuk berkomentar lebih jauh saat ini," katanya.
Menurut sumber Fox News, tindak "sodomi paksa" hanya satu dari sejumlah tudingan pelecehan seksual yang dilakukannya. Menurut pengacara militer, sodomi didefinisikan sebagai kontak antara organ seks dengan bagian dari tubuh orang lain. Untuk kasus-kasus di mana perkosaan akan sulit untuk dibuktikan, pengacara sering memilih penggunaan kalimat itu.
Sinclair memulai karir Angkatan Darat-nya pada tahun 1985 ketika ditugaskan sebagai seorang perwira infanteri. Dia memiliki gelar sarjana dalam ilmu politik dari Universitas Virginia Barat, master dari Central Michigan University dan master bidang Keamanan Nasional dan Studi Strategis dari Naval War College.
Ia pernah ditugaskan di Arab Saudi, Irak, dan Afghanistan dan telah memenangkan berbagai penghargaan, termasuk Medal Bronze Star yang bergengsi.
FOX NEWS | TRIP B