TEMPO.CO, London - Inggris murka dengan keputusan Ekuador memberikan suaka kepada bos WikiLeaks, Julian Assange. Pria yang dicari di Swedia dengan tuduhan pemerkosaan dan penyerangan seksual ini telah menghabiskan hampir dua bulan bersembunyi di Kedutaan Ekuador.
Kemarin lebih dari 40 polisi mengepung gedung kedutaan di pusat Kota London untuk memastikan pria asal Australia itu tidak diselundupkan keluar gedung itu.
Baca Juga:
Enam petugas ditempatkan untuk menjaga lift dan akses ke atap sebagai bagian dari sebuah operasi yang akan menelan biaya sekitar 50 ribu poundsterling (setara Rp 749 juta) sehari. Saat Assange menapakkan kaki di luar batas-batas kedutaan, yang hanya beberapa meter dari pusat perbelanjaan terkenal Harrods, pria 41 tahun ini akan ditangkap.
Polisi akan dilengkapi dengan peralatan deteksi untuk menggagalkan setiap usaha melarikan Assange keluar kedutaan.
Puluhan pendukung Assange menerikakkan dukungannya. Banyak dari mereka mengenakan masker terkait dengan kelompok hacker Anonymous yang kerap menyerang situs pemerintah.
Tepuk tangan membahana saat Menteri Luar Negeri Ekuador, Ricardo Patino, menyatakan bahwa Assange telah diberikan "suaka diplomatik" pada konferensi pers di ibu kota Quito.
BBC | TRIP B
Terpopuler
Gus Dur Dukung Ahok
SBY Gusar, Ini Klarifikasi Antasari Azhar
Mahar Miliaran Pendukung Calon Gubernur
Kirab Mobil Esemka, Jokowi Duduk Di Atap
Sandi Dibunuh dan Diseret 200 Meter
Presiden SBY: Terima Kasih KPK