TEMPO.CO , Nairobi - Saat sosoknya keluar dari sebuah gubuk kumuh di pinggiran Nairobi, Kenya untuk menemui wartawan yang mencarinya, para tetangganya mencandainya, "Mister Presiden! Mister Presiden!"
Dia adalah George Hussein Obama, saudara tiri Barack Hussein Obama, presiden kulit hitam pertama di Amerika Serikat. Ayah mereka sama, namun ibu berbeda. George lahir dari pernikahan keempat Obama Sr.
Baca juga:
Sudah bertahun-tahun George, 30 tahun, tinggal di kawasan ini. Rumahnya berdinding dan beratap seng bekas.
Ia menjadi populer setelah setuju untuk tampil dalam film dokumenter yang dibuat oleh salah satu kritikus Barack Obama. Film berjudul 2016 ini digarap oleh tim produksi di belakang film Schindler’s List. Film ini berkisah tentang "horor" yang dibuat Obama selama empat tahun memerintah - meskipun George tidak mengkritik Presiden dalam film itu.
Film ini lahir dari gagasan penulis AS Dinesh D'Souza, yang bukunya The Roots Of Obama’s Rage melukiskan gambaran sangat tak menyenangkan dari Presiden yang dianggapnya narsis.
Kembali ke George Obama, ia menghabiskan waktunya dengan minum bir lokal yang disebut chang'aa, hasil penyulingan jagung dan dibubuhi bahan kimia.
George juga menulis memoar, yang berjudul Homeland. Dipublikasi tahun 2012, itu menjelaskan bagaimana ia berpindah dari kelas menengah Kenya untuk hidup di antara orang yang sangat miskin di daerah kumuh Nairobi.
Ikhtisar buku ini memberitahu kita, "George memilih untuk hidup di ghetto Nairobi, di mana dia bekerja untuk membantu penghuni ghetto, dan terutama anak-anak kumuh, mengatasi tantangan sekitarnya hidup mereka."
Dalam buku itu George menyinggung tentang Obama. "Saudara saya telah menjadi pemimpin negara yang paling kuat di dunia. Di sini, di Kenya, tujuan saya adalah untuk menjadi pemimpin di antara orang-orang termiskin di bumi ini."
Dalam tuturan yang terdengar seperti naskah untuk sebuah film Hollywood, ia mengklaim telah menjadi kekuatan pendorong di belakang transformasi dari sebuah tim sepak bola kumuh menjadi salah satu klub papan atas di Kenya, yang dikenal sebagai 'Obama champs'.
MAIL ONLINE | TRIP B
Berita Lainnya
im Jong-un Contek Habis Reformasi Gaya Cina
Bayi Curian Itu Disembunyikan di Tas Tangan
Seekor Beruang "Rampok" Toko Permen di Colorado
Pengakuan Istri Bo Xilai Soal Pembunuhan Heywood
Perkosaan Berantai Bayangi Wisatawan di Prancis