TEMPO.CO , Dili: Situasi Timor Leste kembali memanas kemarin setelah sempat mereda pasca-kerusuhan Senin lalu. Kantor polisi Distrik Vikeke, sekitar 180 kilometer dari Kota Dili, Rabu malam lalu, hancur dilempari masa ketika mengawal jenazah Armindo Pereira Soares, yang dibawa ke tanah kelahirannya untuk dimakamkan.
Komandan operasional Distrik Vikeke, kepala inspektur Eduardo Campos, mengatakan aksi penyerangan dilakukan secara tiba-tiba oleh rombongan jenazah Armindo. Dalam aksi penyerangan, tidak ada korban, hanya kaca jendela kantor hancur terkena batu.
Baca Juga:
Armindo merupakan mahasiswa yang tewas di Hera, sekitar 40 kilometer dari Dili, saat kerusuhan pecah awal pekan lalu. Pemakaman Armindo rencananya akan dilakukan di Distrik Vikeke, hari ini.
Di Dili, insiden lain terjadi ketika mobil milik sekretaris negara urusan Agro-Kultur, Marcos da Cruz, hancur dilempari batu. Aksi ini terjadi tepat di depan kantor Partai Fretilin. Diduga, pelemparan ini dilakukan oleh militan dan simpatisan Fretilin. Aparat menduga aksi ini adalah lanjutan dari ketidakpuasan mereka atas keputusan Partai CNRT yang menolak berkoalisi dengan Fretilin.
Presiden Timor Leste, Taur Matan Ruak, yang tengah melawat ke Mozambik, telah meminta perwakilan Partai CNRT, Partai Demokrat, dan Partai Fretilin untuk berdiskusi menyelesaikan masalah kerusuhan. Taur telah menyatakan kasus ini telah selesai. Ia juga meminta tentara PBB ikut membantu mengamankan Timor.
Adapun Komandan Polisi Nasional Timor Leste, Longuinhos Monteiro, menyerukan petinggi partai politik untuk tidak mempolitisasi situasi. Ia mengatakan pengamanan dan stabilitas negara adalah tanggung jawab semua pihak. "Situasi apa pun yang terjadi adalah kompetensi penuh aparat dalam menanganinya," ucap Longuinhos Monteiro.
EKO ARI WIBOWO | JOSE SARITO AMARAL (DILI)
Berita lain:
Sobat Presiden Suriah Ini Berkhianat
Turisnya Dibom, Israel Bersumpah Balas Iran
Mahathir Mohamad Diktator ?
Anjing Ini Beranak Mirip Kucing
Kendali Penuh Militer di Tangan Jong-un