TEMPO.CO, Idaho - Bagi Anda yang suka membaca buku motivasi pasti mengenal judul The 7 Habits of Highly Effective People pasti tahu buku karangan Stephen Covey itu menjadi acuan pengembangan diri. Banyak orang yang sudah terinspirasi sehingga ketika penulisnya meninggal pun, penggemarnya justru mengungkapkan duka cita dengan semua isi bukunya.
Ketika Covey dinyatakan meninggal, Senin, 16 Juli 2012, penggemarnya dari seluruh dunia membanjiri media sosial dengan kutipan-kutipan. Menjadikan RIP Stephen Covey sebagai topik terpanas. Salah satu kutipan terbaiknya "Sebagian dari kita menghabiskan banyak waktu untuk apa yang segera dilakukan, bukan apa yang penting dilakukan."
Dalam pandangan Covey, seorang pria yang juga menjadi ayah, tidak akan sukses jika dia menghabiskan banyak waktu di kantor ketimbang di rumah. Baginya kesuksesan seseorang di pekerjaan harus diikuti pula kesuksesan di rumah. Pria 79 tahun ini adalah penganut kehidupan kerja yang seimbang.
Kisah fenomenalnya dimulai pada 1989 ketika Covey merumuskan tujuh kebiasaan yang menjadikan seseorang sukses. Ketika ditanya Daily Telegraph pada 2004, kenapa ia memilih tujuh, Covey menjawab, "Tidak ada yang spesial sebenarnya, hanya terjadi begitu saja," kata pria alumnus Master Administrasi Bisnis dari Universitas Harvard ini.
Tujuh kebiasaan itu adalah: menjadi proaktif, merujuk pada tujuan akhir, dahulukan yang utama, berpikir menang/menang, berusaha memahami terlebih dahulu baru dipahami, mewujudkan sinergi, dan melakukan perbaikan terus-menerus.
Tujuh mantra tersebut kemudian diperbarui menjadi The 8th Habit: From Effectiveness to Greatness. Taji terakhir adalah menemukan panggilan jiwa dan mengilhami orang lain untuk menemukan panggilan jiwa mereka.
"Suara adalah kepemilikan individu yang berbeda nyata. Signifikansinya akan terlihat jika manusia menghadapi tantangan terbesar yang membuat manusia sama," kata Covey dalam situs resminya
LATIMES|WASHINGTONPOST|STEPHENCOVEY|DIANING SARI
Terpopuler:
Stephen Covey, Penulis Buku 7 Habits Wafat
Kim Jong Un Pangkas Jenderal Tua
Khadafi Bayar Pengebom Lockerbie Agar Bungkam
Presiden Komite Olimpiade Libya Diculik
Diplomat Aljazair Masih Ditahan di Mali
Ratusan Ribu Anak Yaman Menderita Kelaparan
ICRC: Terjadi Perang Sipil di Suriah
Mubarak Dikembalikan ke Penjara
Begini Bentuk Lingerie Lima Abad Lalu
AL Amerika Tembak Kapal Nelayan di Teluk UEA