Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelelahan, Suu Kyi Sakit di Eropa  

Aung San Suu Kyi. AP
Aung San Suu Kyi. AP
Iklan

TEMPO.CO, Bern - Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi, jatuh sakit tak lama setelah tiba di Swiss pada Kamis, 14 Juni 2012. Ikon demokrasi Myanmar ini ambruk saat jumpa pers di Bern pada sore harinya bersama Menteri Luar Negeri Swiss Didier Burkhalter.

Perempuan 66 tahun itu tampak pucat saat tanya-jawab dengan wartawan. Ia menyingkat pembicaraannya dengan mengatakan sangat lelah dan tidak terbiasa dengan perbedaan waktu. Ia bahkan sempat muntah-muntah sebelum dibawa dari ruang tanya-jawab. Ia dijadwalkan makan malam dengan pejabat pemerintah Swiss pada Kamis malam. Namun ia tak beranjak dari kamar hotelnya di Bern.

Dalam lawatan pertamanya ke Eropa setelah 24 tahun, Suu Kyi dijadwalkan mengunjungi parlemen Swiss pada Jumat, 15 Juni 2012. Ia terakhir berkunjung ke Eropa pada 1988. Setelah itu, ia tak bisa bepergian ke luar negeri karena menjalani tahanan rumah.

Di Eropa, jadwalnya sangat padat. Setelah berbicara di depan parlemen Swiss, ia akan terbang dengan helikopter ke Bandara Zurich untuk melanjutkan perjalanan ke Oslo, Norwegia, untuk menerima secara resmi hadiah Nobel Perdamaian yang mestinya diterimanya pada 1991.

Setelah itu, Suu Kyi akan bertemu parlemen Inggris dan menerima penghargaan HAM dari Amnesty International di Dublin, Irlandia. Hadiah akan diserahkan oleh bintang rock sekaligus aktivis kemanusiaan yang menjadi vokalis band U2, Bono. Kemudian ia akan mengunjungi Prancis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kunjungannya ke Eropa menandai tonggak baru dalam perubahan politik di Myanmar sejak pemerintahan militer berakhir tahun lalu. Sebagian besar dari seperempat abad sebelumnya ia habiskan di rumahnya di Yangon atas perintah junta militer yang berkuasa. Ia juga menolak meninggalkan negaranya karena ketakutan bakal dilarang kembali.

SYDNEY MORNING HERALD | TRIP B

Berita Lainnya
Mata-mata Rusia Melenggang di Atas Catwalk Turki

Jerman Larang Organisasi Salafi

Hasil Outopsi Forensik Kuburan Masal Akan Diumumkan

Inilah Sisi Gelap Romantisme Barbie-Ken

Gunakan Perhiasan Palsu untuk Jebak Pencuri

Miliarder Allen Stanford Dihukum 110 Tahun Penjara


Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Tak Bisa Bertemu Suu Kyi, Utusan PBB untuk Myanmar Noeleen Heyzer Tak Lanjutkan Mandat

8 hari lalu

Noeleen Heyzer. Reuters
Tak Bisa Bertemu Suu Kyi, Utusan PBB untuk Myanmar Noeleen Heyzer Tak Lanjutkan Mandat

Utusan khusus PBB untuk Myanmar Noeleen Heyzer dipastikan tidak akan melanjutkan mandatnya setelah menjabat selama 20 bulan.


Kelompok Sipil: KTT ASEAN Perlu Cari Cara Hentikan Kekerasan di Myanmar

36 hari lalu

Koordinator ALTSEAN-Burma Debbie Stothard (kiri), Ketua Progessive Voice Khin Ohmar (kedua dari kiri), Koordinator advokasi regional AJAR Putri Kanesia (kedua dari kanan) memberikan perkembangan HAM di Myanmar dalam pertemuan di Jakarta, Rabu, 3 Mei 2023. TEMPO/DANIEL A. FAJRI
Kelompok Sipil: KTT ASEAN Perlu Cari Cara Hentikan Kekerasan di Myanmar

Para aktivis HAM ragu konferensi tingkat tinggi ASEAN pekan depan akan membuahkan terobosan dalam menyelesaikan krisis Myanmar.


Mahkamah Agung akan Gelar Sidang Permohonan Banding Aung San Suu Kyi

50 hari lalu

Aung San Suu Kyi. REUTERS/Athit Perawongmetha
Mahkamah Agung akan Gelar Sidang Permohonan Banding Aung San Suu Kyi

Aung San Suu Kyi menjalani hukuman 33 tahun penjara setelah vonis bersalah dalam lebih dari selusin kasus yang tidak masuk akal.


Sambut Tahun Baru, Junta Myanmar Bebaskan Lebih dari 3.000 Tahanan

53 hari lalu

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. [REUTERS / Stringer]
Sambut Tahun Baru, Junta Myanmar Bebaskan Lebih dari 3.000 Tahanan

Menurut kelompok aktivitas, sedikitnya 17.460 orang masih ditahan dan 3.240 telah dibunuh oleh junta Myanmar.


100 Gerilyawan dan Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara, Ini Alasan Junta Myanmar

57 hari lalu

Penjabat Presiden National Unity Government Myanmar Duwa Lashi La. Dok: NUG
100 Gerilyawan dan Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara, Ini Alasan Junta Myanmar

Tidak kurang dari 100 gerilyawan anti Junta Myanmar, warga sipil dan anak-anak, tewas dalam serangan udara oleh penguasa militer di desa di Sagaing


Retno Marsudi Lapor soal Myanmar ke Dewan Keamanan PBB

5 April 2023

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan press briefing Triwulan Pertama Keketuan ASEAN 2023 di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu  5 April 2023. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi  menyebutkan sejak Januari hingga akhir Maret 2023, telah dilangsungkan 190 pertemuan di berbagai tingkatan dari 531 pertemuan yang tercatat di dalam Kalender Keketuaan Indonesia di ASEAN. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Retno Marsudi Lapor soal Myanmar ke Dewan Keamanan PBB

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah melaporkan soal Myanmar ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).


Dunia Kecam Junta Myanmar yang Bubarkan Parpol Suu Kyi

29 Maret 2023

Sejumlah pengunjuk rasa turun ke jalan saat memprotes aksi kudeta militer di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. Militer Mynamar menuduh kemenangan partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) di Pemilu November 2020 curang. Suu Kyi juga ditangkap dengan dakwaan baru. REUTERS/Stringer
Dunia Kecam Junta Myanmar yang Bubarkan Parpol Suu Kyi

Dunia internasional mengutuk langkah junta militer Myanmar membubarkan partai politik pimpinan Aung San Suu Kyi


Junta Myanmar Membubarkan Eks-Partai Berkuasa yang Gagal Mendaftar

28 Maret 2023

Sejumlah pengunjuk rasa turun ke jalan saat memprotes aksi kudeta militer di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. Militer Mynamar menuduh kemenangan partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) di Pemilu November 2020 curang. Suu Kyi juga ditangkap dengan dakwaan baru. REUTERS/Stringer
Junta Myanmar Membubarkan Eks-Partai Berkuasa yang Gagal Mendaftar

Banyak partai yang tidak bisa atau tidak ingin berpartisipasi dalam pemilu Myanmar, yang dikecam banyak pengkritik sebagai pembohongan.


PM Singapura dan Jokowi Bahas Konsensus Myanmar yang Mandek

16 Maret 2023

Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong di Istana Kepresidenan Singapura, pada Kamis, 16 Maret 2023. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas sejumlah kemajuan yang telah dilakukan sejak pertemuan di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2022 lalu. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
PM Singapura dan Jokowi Bahas Konsensus Myanmar yang Mandek

Singapura dan Indonesia menegaskan akan terus bekerja sama dengan negara anggota ASEAN, juga mitra seperti PBB untuk menyelesaikan masalah Myanmar.


APHR Desak Indonesia Komunikasi dengan NUG Myanmar, Jangan Andalkan Junta

3 Maret 2023

Pengungsi melintasi sungai saat menerima bantuan dari Thailand di perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Thailand, 7 Januari 2022.  Ribuan pengungsi yang melarikan diri dari gejolak pertempuran antara tentara Myanmar dan kelompok pemberontak memilih menetap sementara di Tepi Sungai Moei. REUTERS/Athit Perawongmetha
APHR Desak Indonesia Komunikasi dengan NUG Myanmar, Jangan Andalkan Junta

APHR mendesak Indonesia sebagai ketua blok Asia tenggara tahun ini untuk segera membuka saluran komunikasi dengan pemerintah bayangan di Myanmar.